M.K.
Sosiologi Umum (KPM 130) Rabu,
1 Oktober 2014
Praktikum
ke-5 R.K.
CCR 2.16/Q.09.2
Chairunnisa/G54140016
Ompu Monang Napitupulu
Ingin Sederhanakan Budaya Batak
Oleh:
Arbain rambey
dan
Kehidupan Suku Dayak
Kenyah dan Modang Dewasa Ini
Inventarisasi Sebuah Proses Pemiskinan
Oleh:
Franky Raden
Asisten Praktikum:
1. Dyah Utari (I34110060)
2. Nurul Rizki (H44120099)
Ikhtisar
:
Bacaan 1
Masyarakat
Medan dibombardir dengan berita tentang pengusiran perusahaan yang merusak
lingkungan Bona Pasogit. Lingkungan Bona Pasogit adalah bahasa sub-etnik Batak
Toba untuk menyebut daerah tempat tinggal mereka di Sumatera Utara, tepatnya di
sekitar Danau Toba. Pemasang iklan itu tak lain adalah Parbato yang diketuai
oleh Ompu Monang Napitupulu, yang bernama asli Daniel Napitulu, Nama itu
tercipta setelah ia menjadi kakek dari Monang Napitupulu. Batak Toba bukanlah
satu-satunya sub etnis dari suku Batak, sub-etnik Batak lainnya adalah Batak
Angkola, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Batak Pakpak (atau Dairi) dan
Batak Karo. Meski kalau berbicara di luar lingkup orang Batak sendiri istilah
batak lebih merujuk hanya pada Batak Toba ini saja.
Watak
keras khas Batak dimiliki oleh Ompu Monang, dilihat dari kata-kata kerasnya
kepada berbagai media massa menyangkut kelestarian lingkungan. Namun dibalik
sikap keras yang dimiliki Ompu Monang, ia menyimpan banyak kehangatan khas
Batak. Ia menjelaskan bahwa kehangatan keluarga adalah yang utama dalam
kebudayaan Batak sebagai contohnya adalah nama yang ia sandang, yang berarti
kakek dari cucunya yang bernama Monang, merupakan karena ia merasa kehadiran
cucu adalah suatu berkah dan rahmat yang luar biasa.
Kehangatan
kekerabatan dalam budaya Batak tak hanya perkara nama tapi juga dalam upacara
perkawinan. Terdapat sisi positif dan juga sisi negatif dalam kebudayaan Batak
tersebut. Sisi positifnya adalah rasa saling memiliki antar hubungan
kekerabatan sehingga adanya rasa tanggung jawab yang besar sehingga hampir
dikatakan tidak ada orang batak yang pendidikannya terlantar dan mengalami buta
huruf, jumlah dokter di Indonesia paling banyak pun berasal dari sub-etnik
Batak Toba, hal itulah yang dituturkan oleh Ompu Monang dengan penuh keyakinan.
Sementara sisi negatifnya adalah terjadinya pemborosan dalam hal waktu dan
uang.
Bacaan
2
Pada
awal bulan maret dilakukan sebuah perjalanan yang bertujuan awal untuk melihat
dan mempelajari bentuk-bentuk keseniandari suku Dayak kenyah dan Modang, di
daerah pedalaman Kalimantan Timur. Namun ternyata kesenian tersebut tidak bisa
dilihat dalam artian bukanlah suatu peristiwa khusus seperti pada masyarakat
kota yang modern, namun harus diikuti secara terus-menerus dengan kita ikut
berbagai kegiatan dari masyarakat suku Dayak dan Modang.
Dilihat
sepintas lalu, kehidupan mereka nampak berkecukupan namun kenyataannya bukanlah
seperti itu karena besarnya biaya transportasi dan posisi mereka yang begitu
jauh dari kota, membuat mereka sangat tergantung pada perahu aging dengan para
tengkulak yang membeli hasil pertanian dengan harga terlalu rendah bahkan
menggunakan taktik barter sehingga harga barang yang mahal secara psikologi
menjadi tidak terasa. Taktik seperti itu dan juga taktik ijon yang pada
akhirnya membuat masyarakat suku Dayak hanya mampu menggunakan hasil pertanian
tersebut untuk makan sehari-hari. Kondisi perekonomian tersebutlah yang pada
akhirnya mengakibatkan kegoncangan dan memojokan suku Dayak
Akibat
dari adanya desentralisasi kesenian menjadi terpisah dengan kehidupan
sehari-hari mereka. Sementara itu disisi lain infiltrasi kesenian kota mendapat
sambutan hangat dari kalangan orang-orang muda, yang mengakibatkan semakin
adanya jarak antara mereka dengan tradisi. Suku Dayak ini jealslah merupakan
suatu tipologi masyarakat yang sangat unik. Mereka datang lengkap dengan roh
dan materi kultur tradisi mereka sekaligus. Dan masalahnya adalah terjadinya
benturan system nilai mereka dari kota. Dan adanya penguasa-penguasa hutan
merupakan faktor tambahan yang bisa dibilang yang terjahat yang menimpali
kegoncangan dalam kehidupan masyarakat suku Dayak. Dalam suatu masyarakat
tradisional seperti suku Dayak inilah yang menyebabkan masyarakat suku Dayak
mengalami kekhaosan atau makin tenggelam, makin miskin, bukan hanya material
tapi juga spiritual.
Analisis:
1.
Pengertian jaringan sosial menurut Calchoun
Jaringan sosial adalah
jejaring hubungan dintara sekumpulan orang yang saling terkait bersama,
langsung atau tidak langsung, melalui beragam komunikasi dan transaksi diantara
mereka.
Jaringan sosial dapat
dianalisis pada aspek-aspek sebagai berikut:
1. Keragaman tipe,
jaringan orang-orang yang terkait melalui persahabatan, frekuensi interaksi,
percakapan tempat kerja, kedekatan tempat tinggal.
Contoh keragaman tipe yang ada pada bacaan
pertama adalah:
v Dalam kekerabatan suku
batak adanya sebuah perkawinan yang akan banyak memiliki nama pengundang akibat
kekerabatannya yang begitu kuat.
v Hubungan antara Ompu
Monang dengan cucunya, serta keluarganya yang lain, terjalin karena adanya
hubungan keluarga.
v Hubungan antara Ompu
Monang dengan masyarakat Batak yang lainnya dikarenakan kesekatan tempat
tinggal diantara mereka.
Contoh keragaman tipe
yang ada pada bacaan kedua adalah:
v Hubungan antara
masyarakat Dayak Kenyah dan Modang karena kedekatan tempat tinggal.
2. Keragaman bentuk ikatan
menurut kekuatannya (kuat atau lemah), ikatan yang kuat biasanya berlangsung
pada kontak yang lebih sering, intesitas emosional yang lebih dekat atau keintiman,
dan memiliki perhatian yang lebih besar, misalnya waktu.
Contoh keragaman bentuk ikatan menurut
kekuatannya (kuat atau lemah) pada bacaan pertama adalah:
v Ikatan yang terjadi
antara Ompu Monang dan cucunya, atau keluarganya yang lebih kuat dibanding
dengan yang lainnya, karena seringnya fekuensi pertemuan diantara mereka.
v Ompu Monang yang begitu
mencurahkan perhatiannya pada masyarakat batak dan perihal lingkungan sehingga
terjadi ikatan yang kuat diantaranya.
Contoh keragaman bentuk ikatan menurut kekuatannya
(kuat atau lemah) pada bacaan kedua adalah :
v Adanya ikatan kuat yang
terbentuk karena penulis begitu mencurahkan perhatiannya terhadap keseharian
suku Dayak Kenyah dan Modang.
3. Keragaman bentuk ikatan
menururt tingkat simetrinya (simetri atau asimetri), adalah seatra atau tidak
setara dalam karakteristik tertentu misalnya umur, pendidikan dan pendapatan.
Contoh keragaman bentuk ikatan pada bacaan
pertama adalah:
v Asimetri, yaitu adanya
hubungan yang tidak setara antara Ompu Monang dengan keluarganya dalam segi
umur.
v Asimetri, yaitu adanya
hubungan yang tidak setara antara Ompu Monang dengan masyarakat Batak lainnya
dala segi umur, pendidikan, maupun pendapatan.
v Asimetri, yaitu adanya
hubungan yang tidak setara antara Ompu Monang dengan anggota dari Parbato dalam
segi umur, maupun pendididikan
Contoh keragaman bentuk
ikatan menurut tingkat simetrinya (simetri atau asimetri) dalam bacaan kedua
adalah:
v Simetri, yaitu adanya
hubungan yang setara antara masyarakat Dayak dalam hal berupa pendapatan,
maupun pendidikan.
v Asimetri, yaitu adanya
hubungan yang tidak setara antara para masyarakat Dayak dan para tengkulak
dalam hal pendapatan.
v Asimetri, yaitu adanya
hubungan yang tidak setara antara penulis dan masyarakat Dayak Kenyah dan
Modang dalam hal pendapatan maupun pendidikan.
4. Keragaman jaringan
menurut ukurannya (luas atau sempit), diukur dari segi jumlah atau kepadatan
dari jaringan itu sendiri.
Contoh keragaman jaringan menurut ukurannya
(luas atau sempit) pada bacaan pertama adalah:
v Adanya keragaman
jaringan yang luas, karena Batak adalah sebuah suku besar yang didalamnya
terdapat banyak sub-etnik Batak, seperti Batak Toba, Batak Mandailing, Batak
Simalungun, Batak Angkola, Batak Pakpak (atau Dairi) dan Batak Karo.
Contoh keragaman
jaringan menurut ukurannya (luas atau sempit) dalam bacaan kedua adalah:
v Luas, karena masyarakat
Dayak Kenyah dan Modang memiliki jumlah populasi yang banyak.
2.
Struktur
sosial menurut Caron
Struktur sosial adalah
hubungan antar status/peranan yang relatif bersifat mantap.
Pengorganisasian sosial
dapat mengambil beragam bentuk seperti berikut:
1. Hubungan duaan, adalah
bila interaksi sosial yang terpola berlangsung antara dua orang sepanjang waktu.
Misalnya hubungan persahabatan, kekasih, ibu-anak, dan suami-istri.
Contoh hubungan duaan dalam bacaan yang pertama
adalah:
v Antara Ompu Monang dan
anak perempuannya.
Contoh hubungan duaan
dalam bacaan yang kedua adalah:
v Tidak ditemukan.
2. Grup, adalah bila
interaksi sosial yang terpola berlangsung antara tiga orang atau lebih.
Misalnya keluarga, kelompok tani, dan kelompok arisan.
Contoh hubungan grup dalam bacaan pertama
adalah:
v Antara Ompu Monang dan
keluarganya.
Contoh hubungan grup
dalam bacaan kedua adalah:
v Tidak ditemukan
3. Organisasi formal,
adalah bila group menyusun pola interaksi sosialnya secara eksplisit melalui
peraturan yang tertulis. Misalnya koperasi yang dilengkapi perangkat AD/ART.
Contoh hubungan organisasi formal dalam bacaan
pertama adalah:
v Tidak ditemukan.
Contoh hubungan
organisasi formal dalam bacaan kedua adalah:
v Tidak ditemukan.
4. Komunitas, adalah bila
pengorganisasian sosial atau interaksi sosial yang terpola tersebut berlangsung
untuk memenuhi kebutuhan dasar anggota-anggotanya baik di bidang ekonomi,
sosial, budaya, pendidikan, maupun di bidang politik. Misalnya pada komunitas
petani, anggotanya saling berinteraksi terutama dalam kegiatan produksi
pertanian.
Contoh komunitas dalam bacaan pertama adalah:
v Komunitas Parbato yang
berinteraksi dengan masyarakat Batak.
Contoh komunitas dalam
bacaan kedua adalah:
v Komunitas petani, yang
tentu saja ada banyak interaksi diantara para petani yang ada dalam komunitas
tersebut.
5. Masyarakat, merupakan
bentuk peng-organisasian sosial terbesar, mencakup hubungan duan, grup,
organisasi formal, dan komunitas. Masyarakat memiliki umur lebih panjang dari
pelakunya.
Contoh masyarakat dalam bacaan pertama adalah:
v Adanya masyarakat Toba
secara luas, beserta sub-etniknya yang lain.
Contoh
masyarakat dalam bacaan kedua adalah:
v Adanya masyarakat suku Dayak
Kenyah dan Modang yang memiliki populasi yang banyak, yang berada di kecamatan
Anclong.
3.
Pengertian
status dan peranan menurut Maiolo
Menurut Maiolo struktur
sosial memiliki 4 unsur dasar yaitu
1. Status, yaitu suatu
posisi dalam masyarakat baik berdasarkan pemilikan secara individu menurut
jenis kelamin, umur, ras, maupun berdasarkan prestasi melalui tindakan
individu.
Contoh status yang ada pada bacaan pertama
adalah:
v Ompu Monang sebagai
ketua dari Parbato.
v Ompu Monang sebagai
ayah dari anak perempuannya.
v Ompu Monang sebagai
kakek dari cucunya.
v Adanya sub-etnik Batak
yang berposisi sebagai masyarakat Batak.
v Adanya Parbato yang berposisi
sebagai organisasi kesukuan di wilayah masyarakat Batak.
Contoh status yang ada
pada bacaan kedua adalah:
v Suku Dayak dan Modang
yang berposisi sebagai masyarakat daerah setempat.
2. Peranan, yaitu hak dan
kewajiban yang berkaitan atau melekat pada status, yang didefinisikan secara
sosial.
Contoh peranan yang ada
pada bacaan pertama adalah:
v Ompu Monang yang
memiliki peranan untuk mengajak masyarakat Batak untuk dapat mengusir
perusahaan yang merusak lingkungan Bona Pasogit.
Contoh peranan yang ada
pada bacaan kedua adalah:
v Peranan dari masyarakat
suku Dayak sebagai petani.
3. Hubungan interpersonal,
yaitu hubungan satu individu dengan individu lainnya dengan status/peranan
tertentu, yang dicirikan oleh proses kompetisi, kerja sama, konflik dan pertukaran.
Contoh hubungan
interpersonal yang ada pada bacaan pertama adalah:
v Ompu Monang yang
mengajak masyarakat batak untuk mengusir perusahaan yang merusak lingkungan
Bona Pasogit dan menyederhanakan budaya Batak.
Contoh hubungan
interpersonal yang ada pada bacaan kedua adalah:
v Suku Dayak yang masih
hidup dengan menjaga keutuhan kebudayaan yang mereka miliki, yang tetap mampu
bertahan karena solidnya hubungan antar individu.
4. Institusi sosial, yaitu
wujud hubungan sosial yang relatif mantap, semacam cetak-biru (blue print)
aktivitas sosial yang diterima secara luas dan dihargai sepanjang waktu, dimana
orang menganggap sebagai hal penting untuk mencapai kesejahteraan hidup mereka.
Contoh institusi sosial
yang ada pada bacaan pertama adalah:
v Wujud hubungan sosial
anatara masyarakat Batak dan Parbato yang mana, Parbato, khususnya Ompu Monang
mengajak masyarakat Batak lainnya untuk mengusir perusahaan yang merusak
lingkungan Bona Pasogit, dan berupaya untuk mengajak masyarakat Batak lainnya
agar dapat menyederhanakan budaya Bakat agar tidak terlalu menciptakan suatu
pemborosan.
Contoh institusi sosial
yang ada pada bacaan kedua adalah:
v Masuknya agama
kristiani yang datang bersamaan dengan kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia.
v Masuknya suku lainnya
ke daerah suku Daya yang bertujuan untuk menguasai daerah tersebut.