Rabu, 20 Desember 2017

Palestina, i'm with you too!

Hujan baru saja reda. Belum sepenuhnya yakin kalau malam nanti hujan tidak akan turun lagi. Dinginnya udara pasca hujan cukup menusuk, pun menusuk sudut hati yang berdenyut nyeri.

Tentang kata-kata tajam yang secara langsung menghujam. Tanpa memikirkan bagaimana perasaan seseorang yang mungkin saja terluka dengan goresan-goresan pesan, pun perkataan langsung yang terasa menyakitkan.

Apakah sesalah itu ketika kamu memutuskan untuk berduka saat hatimu tengah dilanda lara? Apakah sesalah itu saat kamu menunjukkan lewat media di mana orang lain biasa melakukan hal yang serupa.

Apakah bila kesedihan itu menyentuhmu lantas kamu tidak peduli dengan nasib saudaramu di bumi syam sana? Belum tentu.

Setiap orang berbeda-beda, cara dia memandang dunia jelas tak sama. Bila tindakan itu salah. Jelaskan secara pelan-pelan. Buat kami -si bersalah- tak lantas terluka dan balik mencela dan semakin jauh dari kebenaran. Buat iya mengerti.

Apakah kalian tahu? Mungkin diantara orang2 yang menunjukkan belasungkawanya itu selalu maju dibarisan pertama saat aksi bela palestina beberapa hari lalu? Ada. Mungkin mereka yang bersedih itu memanjatkan doa untuk saudara-saudara kita di negeri syam sana. 

Dari pada ribut berselisih sana sini. Ada baiknya bercermin. Apakah kesalahan yang telah kau perbuat hari ini? Apakah kebaikanmu itu begitu mulia sehingga berhak menghujat saudaramu seperti itu? Memperingatkan boleh. Menghujat jangan.

Hah.. 
Dari aku, yang tidak membenarkan tindakan bunuh diri, pun tidak membenarkan komentar ekstrim peluka hati.

Langit mendung Bogor, satu jam menuju ujian praktikum.

Jumat, 03 November 2017

BTS- Bangtan Sonyeondan pt 7, V

Setelah sebelumnya sempet bahas member terkecil (in body) kita menuju ke salah satu member yang, ehmm.. banyak fansnya kali ya (fyi dia adalah member yang memiliki fans paling banyak di Korea Selatan, negara asalnya)

Yaudah langsung aja deh ini dia profilnyaaa... Taraa...

Hasil gambar untuk Kim Taehyung headband

KIM TAEHYUNG!!

yeahh akhirnya sampai ke bagian ini:')
Walaupun susah untuk menetapkan bias di Bangtan, dia adalah salah satu yang membuat gue pada akhirnya terjerumus sedalam ini :')

He is not my ultimated since Jungkook steals my attention so much, but he is the one who made me overwhelmed all over times!

Kim Taehyung ini punya nama panggung V, just one letter stand for victory. Tapi bahkan satu huruf itu gak bisa diingat sama Bang Shi Hyuk, yoi CEOnya Big Hit, agensi tempat BTS bernaung. Jadi ceritanya Namjoon lagi jalan bareng sama v, terus dia ngenalin namjoon dan manggil V seseorang yang bersama namjoon, bukan namanya. V sedih dong ya namanya gak diinget sama CEO Bang dan kesedihannya ini dia ungkapin di BTS Rookie King yang bagian peluncuran unek-unek.

Hasil gambar untuk Kim Taehyung 4d alien

Taehyung (gue lebih seneng nyebut birth namenya dibandingkan stage namenya) punya julukan yang populer diantara penggemarnya, 4D Alien. Iya, 4D alien, soalnya tingkah dia yang kayak orang punya banyak kepribadian dan rada aneh sih sebenernya. Tapi menurut gue itu sih sisi charmingnya dia, hehe.

Menurut gue karakteritik dia yang begitu ada sebabnya sama golongan darah dia yang AB, gue ngikutin KPOP udah 8 tahunan lah kurang lebih dan dari yang gue lihat artis-artis yang punya golongan darah AB ya kayak gitu, rada aneh aja, tingkah lakunya suka aneh-aneh. Gak tahu ini bisa dibuktikan secara alamiah sih, tapi kayak udah tertanam jelas gitu sih di gue Haha, soalnya kayak bener aja gitu.

Taehyung ini member yang tingginya entah kenapa gue suka banget, 179 cm, gak setinggi namjoon tapi gak seunyu jimin juga, proporsional aja gitu kalau diantara anak Bangtan yang lain.

Ohiya, kalau secara skill, dia tuh selalu ada diposisi tengah gitu, gak yang bagus-bagus banget, gak yang gak bagus juga. Dia ada diurutan ke empat dalam dance dan vocal, dan urutan kelima dalam hal ngerap. Suaranya dia ini sih yang bikin gue lemah banget. Deep voice, husky gimana gitu. Nah, tapi karakter vokal dia yang begini ini yang bikin dia selalu dapet jatah nyanyi sedikit. Soalnya karakter suara dia beda dari yang lain, suara Jungkook, Jimin, Jin rada setipe gitu, yang halus, tipis. Sementara suara Taehyung berat banget. Tapi dengan suaranya dia itu dia jadi mencuri perhatian, kalau nyanyi juga kayaknya bagian dia itu jadi bagian yang paling catchy, even yang dia nyanyiin buka reffrain. Dia ini vocal line yang ambis banget sama ngerap, i don't know why.


Kalau soal kepribadian, disamping sifat 4D aliennya dia, Taehyung ini such a social butterfly gitu lah. Seneng main sana-sini, ramah, makanya temennya di sana-sini.

Gue seneng banget ngelihat kepribadian Taehyung, gue ngerasanya dia baik, natural aja gitu, alami. Apa yang dia lakuin menurut gue tuh gak ada unsur pura-puranya. Gue gak tahu dia aslinya gimana, entah dia pinter mengelabui mata orang-orang -mata gue- tapi menurut gue dia adalah member yang pure aja.

Gue pengen banget sebenernya jadi orang yang kayak taehyung, dia hangat, ramah, punya ambisi yang besar dan rela mengejar semua impiannya itu. Dia terlihat kayak gak ada masalah di depan fansnya, selalu ceria, padahal kan gak mungkin orang di dunia ini hidup gak punya masalah. Tapi, kadang wajah bengongnya dia jadi titik yang mempesona sih ya.

Taehyung adalah member BTS pertama yang officially debut as an actor, congratulation taehyungie!

Jadi si Taehyung ini debut di drama saegeuk, judulnya Hwarang, perannya jadi karakter yang namanya Hansung. Yah, Hansung tuh maknae di Hwarang karena drama ini tuh kayak menceritakan kehidupan penjaga raja gitu deh. Dia karakternya jadi kayak anak kecil but has a very vital role, hehe.

Hasil gambar untuk kim taehyung hwarang

Menurut gue lagi, dia ini kayak hidden weaponnya BTS, such an idiot-genius person. Dia itu actually a left handed person, but can use his right as good as many people do. Such an Ambidextrous person, yang menunjukkan kalau ambidextery itu jenius. Gue bilang dia hidden weapon soalnya, existensi dia itu kalah sama maknae Jungkook yang serba bisa, dan Kim Namjoon yang jenius parah. Tapi sekalinya dia berkontribusi bikin lagu, duh. Contohnya hold me tight sama 4.am yah.

Hasil gambar untuk 4am bts

Masih banyak yang pengen gue ceritain tentang taehyung like.. everything, entar deh gue edit kalau sudah nemu waktu yang panjang buat ngedit part ini, tapi sejauh ini segini dulu yaa.

Sumber foto : google




Selasa, 24 Oktober 2017

Lelaki di Ujung Senja

Hasil gambar untuk senja

Rangkaian kisah ini menarik ulur hatiku, tapi hebatnya setelah banyak hari kulewati, orang kutemui, ragam kisah kujalani, tetap tidak ada yang berubah. Seakan semuanya tak bergerak. Tetap jalan di tempat. Seperti burung yang akan kembali ke sarangnya pada petang hari, seberapa jauh pun mereka bertualang menjalani kehidupan.

Ada dinding batas yang memisahkan dunia kita, ya aku tahu. Tembok tebal yang begitu sulit aku robohkan. Tembok itu berdiri kokoh membatasi dunia kita yang sebenarnya sudah jauh berbeda sejak awalnya. Tapi aku berpura-pura menjalaninya seperti tidak terjadi apa-apa, meski aku sadar, tembok itu masih berdiri kokoh, tidak seperti tembok di negara tempat tinggalmu yang berhasil dirobohkan menjelang millenia.

Aku masih di tempat yang sama, saat aku tahu kau telah melalang buana. Kau, masih sama seperti kali pertama aku mengenalmu. Masih seseorang yang baik hatinya, masih seseorang yang sangat enak dijadikan teman memikirkan beragam hal, berbagi informasi tentang kehidupan masing-masing, kehidupanmu yang selalu meningkat kadar semangatku, motivasi-motivasi tiada henti yang membuatku dengan senang hati berusaha lebih keras lagi, yah kamu masih sama, motivatorku yang seakan tidak lekang oleh waktu.

Dulu kamu adalah rahasia, tapi beberapa waktu lagi ada beberapa orang yang mampu memecahkan kode kehadiranmu. Kamu tak lagi jadi serahasia itu, meski lagi, aku belum siap untuk menunjukkannu dalam duniaku, karena ada kekosongan yang harus aku isi. Karena aku tahu, belum saatnya namamu mencuat kepermukaan.

Aku selalu suka senja, entahlah, karena warna magentanta mungkin? Yah mungkin saja. Dan salah satu keindahan takdir-Nya, aku tahu namamu untuk pertama kali juga saat senja, meski hampir saja berakhir, iya jadi kamu adalah lelaki di ujung senjaku.



Minggu, 08 Oktober 2017

My Thought About Tough Life

Life is tough, i didn't like to believe that words, but.. yeah it is a reality.

Hasil gambar untuk design illustration life is tough

Kalimat pembuka di postingan gue kali ini terlihat simple, tapi setelah gue pikirin lagi maknanya dalem banget, relate banget sama kehidupan gue sekarang. Banyak kejadian dalam beberapa waktu terakhir ini, amazed gue parah. Iya, amazed sama reality yang terjadi di sekitar gue, dan tekanannya mungkin bakal lebih tinggi lagi ke depannya.

Semua gue alami ketika gue magang. Fase ini awal mulanya gue mulai notice kalau dunia pasca kamus not that easy, even after you faced your bloodyshed in your skripsweet days. Gue magang di divisi keuangan perpajakan salah satu instansi di Indonesia. Gue mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan buat gue secara pribadi, gue gak menemukan apa yang gue cari, even ilmu matematika gue kayak yang gak kepake sama sekali. Gue gak dapet kerjaan penting di saat orang sedivisi gue sibuk sama kerjaannya. Gue merasa gak dihargai, mereka underestimate sama gue, gue kayak gak dapet kesempatan untuk nunjukkin diri gue, kemampuan gue. Gue ada dikondisi yang ngebuat gue ngeblame orang lain, lingkungan gue lah, inilah itu lah.

Tapi di satu sisi gue sadar, gue terlalu idealis, gue gak using logic gue. Gue masih undergraduate dan pengennya kerjaan penting, dikasih kerjaan sederhana ngeluh. Gimana mau dapet proyek bagus and delivered it good kalau gue maunya instan, padahal semua butih proses, karakteristik millenial banget. Cuma mau enaknya doang. Padahal in fact, life is tough!

Sekarang gue semester 7, jadwal kuliah gue udah gak separah semester sebelum-sebelumnya. Harusnya waktu libur gue meningkat? Ternyata enggak. Dulu gue sempet mikir semester akhir itu enak, kuliah dikit, libur lebih banyak dan yah keindahan lain yang ada di belakangnya. Dan saat isi krs dan gue lihat jadwal kuliah gue senin sampe kamis, yang artinya Jumat sampe minggu gue libur, yang gue pikir bisa leha-leha, ternyata enggak.
Pada kenyataannya pikiran gue, waktu gue harus terbagi sana-sini sama urusan perskripsweetn yng cukup mengurus energi dan kesabaran gue. Belum lagi kegiatan-kegiatan yang harus gue lakuin, even when weekend comes.

Soal skripsi, gue dapet pembimbing, yang gak banyak yang milih, dari satu angkatan, gak ada yang milih dosen gue ini sebagai pilihan pertamanya (jadi di jurusan gue kita itu milih 5 dosen gitu buat jadi calon dosen ps kita, nah nanti dosen itu yang menentukan bakal milih kita apa enggak, dari kriteria-kriteria yang gue masih belum paham jelas, kayak sistem snmptn gitu sih gue rasa) gue milih dosen ps gue ini dipilihan ketiga, dan yah kalau biasanya satu dosen ps itu nanganin 2-3 mahasiswa S1, gue sendirian. 

Gue sendirian harus menaklukan dosen yang adalah guru besar matematika ipb pertama, seorang professor yang keperfeksionisannya sudah teruji, yang merupakan dosen tertua di departemen gue, yah itu yang harus gue hadapin sendirian. Nyari topik gak ada temen diskusi yang sebaya karena as expected calon topik gue ini bakal nyerempet-nyerempet setara topik tesis gitu. Ngajak janjian harus mempersiapkan dengan mateng, karena dosen gue mau gue harus ngerti at least inti permasalahaan yang bakal didiskusikan, dan lain-lain. Untuk informasi gue udah 3 kali ganti judul dan 3 kali ditolak bimbingan. 

Stressfull. Di satu sisi tugas semester ini membludak karena semua matkul gue laboratorium-related, taggungan beasiswa gue yang memaksa gue buat bolak-balik depok-bogor hampir setiap hari sabtu, amanah gue di bem fakultas, komunitas anti narkoba gue, dan propen yang udah deadline. Belum lagi kepanitian yang siap running, yah luar biasa.

Sempet sakit satu minggu dan cuma kuliah-kostan karena capek, lahir batin. Sementara tekanan tetep dateng dari mana-mana, gak peduli mau gue sakit atau sehat. Yah gue sempet merasa ada di titik jenuh parah. Mulai blame sana sini lagi. Tentang orang sekitar yang gak mau ngertiin gue, ini sih salah satu yang bikiin kecewa, orang yang membuat gue kecewa, mengecewakan gue untuk kedua kalinya, yang bikin gue lagi capek, makin capek buat bertahan, hehe.

Tapi di sisi lain gue sadar, orang lain menghadapi tekanan yang sama, mungkin lebih parah, mungkin sosok teman gue tadi dapat tekanan yang lebih parah, dan gue mungkin salah satu pelampiasannya.

Tapi after my storm week gue mulai percaya sih, keadaan itu buat gue belajar. Gue gak bakal dikasih tekanan sebegininya kalau gue gak sanggup, kalau gue gak bisa ambil hikmah. 

Pada akhirnya ini membawa gue bertemu keajaiban baru, keajaiban-keajaiban yang gak terduga. Gue ketemu orang-orang baik, temen, sahabat, keluarga yang gue sadar sayang sama gue. Siapa-siapa aja my true heroes, hehe

Hey you the fake one, i got you!

Gue ketemu anak-anak yang udah lulus S1, seniornya senior gue yng ngebantu gue cari topik, ketemu kakak-kakak magister yang bersedia share bahan-bahan buat skripsi gue. Dan secara gak langsung karena professor gue stricted parah, gue berkembang jadi pribadi yang menghargai waktu, cepet ambil keputusan sulit, lugas dalam bertindak. 

Jalan berduri yang gue tapaki, gue percaya bakal menuju sebuah tempat yang indah, yang gue gak tau kapan, kalau gak tepat waktu, ya pada waktu yang tepat.

Coretan kecil:
Gue nulis ini setelah melalui minggu yang hectic parah, tapi productive kok. Kamis gue kunjungan perusahaan ke AIA financial sama otoritas jasa keuangan. Jumat gue keliling jambu dua buat beli hp karena storage di hp gue udah tidak sesuai harapan. Sabtu gue harus ke ui dan telat dong karena gue berangkat kesiangan, pas pulang gue hectic sampe dipayungin abang gojek. Minggu gue ke kota nemuin kakak kostan yang udah lama janjian ketemuan tapi belum kesampean padahal punggung masih sakit-sakit gara-gara nentengin tas isi laptop sehari sebelumnya, dan pulang nyaris kehujanan.

Gue sampe pada kesimpulan bahwa, life is tough, bur make it simpler and just be joyful!

See you in my other post, dadah:D

Senin, 03 Juli 2017

Goodwill Scholarship: I did it!

Hasil gambar untuk goodwill international scholarship 

 
Gue mau sedikit cerita kali ini, berbagi sedikit informasi yang In sha Allah bermanfaat.

Jadi beberapa saat lalu gue dapet e-mail yang subjeknya: Announcement Goodwill Scholarship, yang seketika bikin jantung gue jeger-jeger lihat isi pengumumannya. Alhamdulillah gue dinyatakan lolos.

Ini beasiswa terusuh yang pernah gue daftar sebenernya. Perjuangannya luar biasa. Menurut pribadi gue sendiri. Hehe.

Beasiswa goodwill ini beasiswa yang setahu gue dicetuskan sama alumni dari ui sama ipb. Sepengetahuan gue juga mereka bantuin nyari sponsor gitu buat ngasih beasiswa ke mahasiwa-mahasiswa ui sama ipb. Benefit dari beasiswa ini tuh pelatihan skill sama dapet uang bulanan. Gue sejujurnya belum tahu gimana bentuk pelatihannya gimana, jumlah uang perbulan pastinya berapa. Tapi setahu gue kita dapet pelatihan soft skill gitu yang dijalanin di ui tiap dua kali sebulan. Uang bulanannya menurut salah satu awardee-nya itu berkisar 400-600 ribu. Gue sempet baca juga di website apa gitu di ui katanya kita dapet uang 5.000.000 rupiah pertahun.

Lumayan banget menurut gue mah.

Ohiya, ini nih salah satu beasiswa yang butuh perjuangan, gue mau berbagi pengalaman gue mengejar beasiswa ini.

Jadi, beasiswa ini punya dua tahap seleksi. Seleksi berkas sama wawancara. Setiap tahap punya kerusuhan tersendiri buat gue, hehe....

Tahap satu itu seleksi berkas, di mana banyak banget dokumen yang mesti dilengkapin, dan yng membuat gue paling hebring adalah esainya. Jadi, selain ngisi formulir (yang kalau gue download di website khusus beasiswa ipb). Dan ternyata di beberapa lembar terakhir isinya pertanyaan-pertanyaan yang merujuk ke esai kita dan semuanya harus dituliskan dalam bahasa inggris. Gue yang bahasa inggris gue belum cas cis cus, jelas harus bekerja extra keras dalam mengisi formulir ini, terutama dibagian esainya yang bahkan nentuin jumlah minimum kata. Tema esainya itu macem-macem, kalau gue gasalah inget ada tentang kenapa lu milih mayor lu yang sekarang, terus apa dampak baiknya buat negara lu, terus sukses terbesar dalam hidup lu, terus sosok inspirasi lu yang bener-bener inspirasi, lu gak bisa make tokoh agama, keluarga, gitu-gitu, pokoknya orang yang bener-bener menginspirasi lu. Terus keadaan apa yang memaksa lu menunjukkan sisi kepemimpinan lu. Okay intinya esai itu gak mudah, dan lagi gue harus menuliskannya pake bahasa Inggris.

Gak lama gue lihat-lihat website beasiswanya ipb yang udah gue sebutin sebelumnya. Dan.. ternyata nama gue ada sebagai calon penerima beasiswa, statusnya waktu itu masih pelamar dan gak boleh daftar beasiswa lain dulu.

Ohiya gue daftarnya akhir tahun lalu. Kalau gak salah deadline dari ipb nya 10 desember 2016.

Terus gak berapa lama liburan pun tiba.

Gue waktu itu lagi di rumah sambil mainin hp, terus ada yang nelpon gue, nomornya gak asing, rupanya itu nomor yang nelpon gue beberapa saat lalu, tapi gak gue angkat, karena gue takut. Yah, gue punya sejenis trauma sama telpon jenis gini, jadi gue gak bakal berabi ngangkatnya, terutama kalau gue lagi sendirian.

Jadi, gue angkat karena kalau di rumah gue gak sendiri. Ternyata pihak goodwillnya ngehubungin gue, ternyata gue lulus seleksi berkas. Dan mendiskusikan jadwal wawancara.

Singkat cerita gue pergi ke Pare buat belajar bahasa inggris, memperdalam sih jatuhnya, sama membiasakan. Soalnya setelah gue balik dari sini, gue harus wawancara yang harus pake bahasa inggris juga.

Jadilah waktu itu gue balik dari kediri naik kereta (gue berangkat dari stasiun kediri ngambil keberangkatan malam jam 19.45 gitu, lupa gue tepatnya). Dan nyampe sekitar jam 09.45 di stasiun jatinegara. Dari situ gue dijemput saudara karena jam 13.00 gue harus langsung wawancara di pasar minggu, sama pihak goodwillnya.

Dan waktu itu gue makan dan ketiduran di taman kota deket tempat wawancara nungguin jam 1 siang. Bahkan gue yang waktu itu badan rasanya lengket banget karena seharian gak mandi, jadi gue mandi di taman kota itu yang kebetulan ada wc umumnya gitu.

Pengalaman yang luar biasa banget sih buat gue hehe.

Gak lama muter-muter lokasi, tapi gak ketemu tempatnya di mana, bahkan google maps membawa gue nyasar dan keliling daerah itu beberapa kali (karena gue emang gak bisa banget dalam menghafal jalan).

Terus gue ditanyain sama pihak sananya udah di mana? Ketemu gak lokasinya? Dan saat itu gue udah di depan tempatnya. Dan gak lama keluar mbak-mbak yang gue tahu namanya mbak mierna, yang mempersilahkan gue masuk buat di wawancarai, sama seorang wanita yang usianya hampir 50an. Bu min.

Akhirnya gue masuk ke ruangannya dan gue disuruh memperkenalkan diri. Gue berusaha buat tetap tenang, dan terlihat pd, jadi gue pasang senyum dan mulai memperkenalkan diri. Selama wawancara gue menangkap bu min ini ornag yang baik, orangnya ramah juga, selama wawancara dia membantu gue saat gue gak menemukan kata yang teoat untuk menjawab, atau bahkan gue gak begitu ngerti sama pertanyaan yang ibu min kasih. Kita kayak cerita aja selama wawancara, padahal sebelumnya gue sempet khawatir banget sama wawancara ini, karena yah ini wawancara gue yang pertama kali menggunakan bahasa inggris, meskipun sebelumnya gue udah sering ngomong pake bahasa inggris, buat lomba. Gue sering speech menggunakan bahasa inggris, debate juga, tapi tetep aja wawancara tuh beda menurut gue, hehe, mana sebelumnya gue sempet dapet informasi kalau yang mewawancarai itu native speaker.

Menurut gue bu min ini tertarik banget sama kegiatan sosial yang gue lakuin. Meskipun akademik penting, dan ipk gue rasa dinilai juga, gue merasa ibu min ini excited banget dengan kegiatan sosial yang gue lakuin. Hehe..

Bu min ngasih gue dua buku sebelum pulang!

Wawancara itu gue lakuin tanggal 8 februari 2017 kalau gak salah. Pengumumannya keluar agak nyerempet akhir bulan juni.

Gue ngelihat pengumuman antara percaya dan enggak, udah sempet gak pede juga sebenernya, tapi melihat isi pengumumannya yah gue seneng:')