Minggu, 06 Desember 2015

di Balik Jendela Kaca

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYGi8xkkRmYihdWzEKywuEQDXvwox_4_CDujNVm21oh94teZI196J968V3YELZhX_QMhB7GtMZlYNcuILk-mpMrzKgfjmbXU0j91uWSdfRuNgvvW7FZa8qU0bH4E2fhtOnX9HUEOkyZhQ/s320/2777994790_7d2c265fa4.jpg

Andai kau tahu, dari balik jendela kaca ada sosok yang memperhatikanmu dari kejauhan? Dalam sebuah keheningan..
Entah saat bosan dengan suasana ruang kelasnya atau hanya sekedar ingin memperhatikan setiap langkah gerikmu yang menarik perhatiannya, yang tanpa sadar membuat sosok itu terkesima, atau ia memang menyukai kegiatannya?
Kegiatannya memperhatikanmu dari kejauhan, dalam diamnya.

Tak banyak keanehan yang kau perbuat yang terlihat dari jangkauan pandangannya, hanya saja semua gerak-gerikmu tanpa sadar mampu melengkungkan senyum di wajahnya, tanpa sadar lengkuh senyum di wajahnya tercipta, ya begitu saja.

Debaran jantungnya juga tak kuasa ia kendalikan saat ia tanpa sadar mengarahkan pandangannya keluar jendela, dan tanpa sengaja menatap sosokmu, sosokmu yang seringkali muncul saat sosok itu tanpa sengaja menengok ke luar jendela.

Tak jarang saat pandangannya menuju depan, saat menyadari suatu pergerakan di sekelilingnya, saat kau melintasi koridor dan tertangkap ujung matanya tanpa sadar ia akan kembali memperhatikanmu dari jendela kaca di sebelahnya. Dia selalu menyadari keberadaanmu ketika kau ada di sekitarnya.

Mungkin itulah yang menjadikan alasan mengapa ia seringkali memilih untuk duduk di dekat jendela, ya, dengan jendela kaca yang ada di sebalahnya, yang akan membuatnya lebih leluasa untuk memperhatikan setiap pergerakanmu.

Mungkin ia tak tahu mengapa ia harus melakukannya.

Mungkin ia tak mengerti duduk di sebelah jendela kaca kini menjadi salah satu kegemarannya.

Yang jelas ia menikmati saat-saat ia mampu memandangi dari balik jendela kaca tanpa perlu khawatir kau akan mengetahui kegiatannya.


Untukmu, untik setiap orang yang merasa selalu tak pernah percaya pada dirinya sendiri.

Yang seringkali merasa tak pantas, akan ada satu sosok yang memperhatikanmu secara diam-diam dari balik jendela kaca, seperti sosoknya uang selalu memperhatikanmu dari balik jendela kaca, karena setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan, bila belum saatnya yakinlah sosok yang memperhatikanmu dari balik jendela kaca secara diam-diam belum berani memperlihatkan sosoknya dihadapanmu karena ia tengan memantaskan dirinya, sampai saatnya tiba, ia siap menemuimu, jika waktunya tiba.

Chairunnisa, di bawah langit mendung Bogor, ditemani tumpukan tugas PDB yang menuntut untuk segera diselesaikan.

0 komentar:

Posting Komentar