Selasa, 14 Oktober 2014

Pelosok Negeriku

Bumi pertiwi nan indah permai...
Yang hijau alamnya membuat damai..
Kaya hasil alamnya
Mambuat panen raya...

Tapi, itu semua
Lambat laun digerogoti oleh masa...
Tanah yang melimpah itu seakan menua..
Tak sanggup memberi cukup pangan bagi rakyatnya..
Bahkan kelaparan mendera...
Kekeringan melanda..
Isak tangis bayi dan anak kecil terjadi dimana-mana..
Di pelosok negeri ini yang katanya kaya,
Yang katanya sih tanah surga..

Pangan tak terpenuhi
Walau agraris adalah julukan negeri ini..

Negara ini banyak yang jadi petani...
Tapi nasib mereka lantas berakhir begitu saja...
Tanpa perhatian dan bantuan dari pemerintah dan para petinggi
Serta elit politik negeri ini..

Ya,
Sungguh ironi..

Meski sejujurnya
Impor bahan pangan bukan jalan keluar...
Karena negeri kita,
Mampu tuntaskan segala rasa lapar..
Untuk rakyatnya..
Bahkan kita mampu lakukan ekspor...
Ke negara tetangga

Swasembada pangan pernah dahuu tercipta..
Tapi kini hal itu telah jauh di belakang sana...
Dan begitu sulit dipandang mata...

Bila ini terus berlanjut tanpa henti..
Tanpa ditindak lanjuti..

Negeri ini juga milik para petani
Pertanian dasar kehidupan bangsa ini..

Bahkan mirisnya lagi,
Banyak para genersi penerus bangsa
Malu jadi petani
Lantas mau dibawa kemana masa depan negara?
Sungguh ironi..

Terus impor dan impor lagi..
Meski mampu menghasilkan semua sendiri

Sudah saatnya beri perhatian lebih pada buruh tani...
Untuk para pemuda di negeri ini..
Jadilah petani berdasi..
Ini zaman teknologi
Bukan zamannya lagi,
Berdayakan tenaga sendiri
Bahkan tanpa hasil nyata, sepadan dan berarti..

Hari tani hanya terjadi setahun sekali,
Tapi kita smua makan setiap hari,
Dukunglah pertanian dengan semangat berapi...
Nasib hidup dan matimu ditentukan dari sini...
Dari pertanian, yah pertanian bangsa ini..

Ditulis pada, 23 September 2014, H-1 hari tani :')



0 komentar:

Posting Komentar