Back For You
Casts : Song Joong Ki
Moon Chae Won
Song Ji Hyo
Kang Gary
Song Jin Ki
Choi Min Ho
Summary : Lagi dan lagi sebuah takdir
seperti hendak mempermainkan perasaannya , setelah banyak kehilangan yang
menerpa nya kini datang masalah baru yang tak pernah disangka sebelumnya ,
sebuah kenyataan yang bahkan tak pernah ia ketahui dan tak pernah ia fikirkan ,
sebuah ingatan yang pada akhirnya berujung menjadi berkah untuk nya atau malah
menjadi masalah untuk nya dan orang di sekeliling nya , berharap apa yang ia
harapkan kembali , namun akan kah harapan itu terwujud atau ia menemukan
pengganti atau justru ia yang sebenar nya tidak mampu kembali dan pergi bersama
kenang masa lalu nya …………
Chapter 2
Ibyeore sijageun geurohge
(seperti itulah awal sebuah perpisahan)
Sildago haetneunde ireohge
(saling membenci seperti ini)
Dasi saranghamyeon, neol geuriweo hamyeon, jeongmal
(jika kita kembali saling mencintai, jika aku benar-benar
merindukanmu)
Dowaol su itgenni?
(dapatkah semua kembali lagi?)
Nan saranghaesseo nunmuri nanda..
(karena mencintaimu, aku menangis)
Gaseumi aphawaseodo nunmuri na…
(dan karena hatiku sakit, aku menangis)
Dasi neol ireo beorilkka, dasi ireo beorilkka
(melepaskanmu lagi, kembali melepaskanmu seperti ini)
Nae du nuni neoman bonda..
(kedua mataku hanya terus melihatmu)
Namun
tiba-tiba Chae Won memegangi kepalanya , rasa sakit yang amat sangat sepertinya
melanda dirinya saat ini , dan kemudian keseimbangannya pun hilang , gadis itu
terjatuh di lantai dan kemudian tidak sadarkan diri.
Semua yang
ada di ruangan itu seketika panik , akhirnya Joong Ki memutuskan untuk
membawanya ke rumah sakit dan menyuruh Jin Ki untuk pergi ke rumah gadis itu
untuk memberi tahu keadaanya pada keluarganya.
Rupanya Chae
Won tidak tinggal bersama kedua orang tua nya ia tinggal bersama kakak nya ,
ketika Jin Ki datang ke rumah Chae Won ia hanya menemukan pria itu , pria yang
kini tengah lari terbirit-birit menuju rumah sakit bersama Jin Ki saat ini .
Setiba Jin
Ki dan pria tadi di rumah sakit yang sudah diberi tahu oleh Joong Ki kepada Jin
Ki sebelumnya, pria yang tadi mengaku sebagai kakak Chae Won itu langsung berlari
dengan paniknya menuju tempat Chae Won dirawat .
Joong Ki
memberi kode pada Kwang Soo dan Jin Ki untuk keluar ruangan dan membiarkan
orang itu menunggui Chae Won dengan isyarat matanya, dan nampaknya Kwang Soo
dan Jin Ki pun mengerti , akhirnya mereka bertiga beranjak untuk keluar ruangan
.
Di dalam
ruangan Chae Won masih juga belum sadarkan diri, kemudian seorang dokter masuk
ruangan dan berbicara sesuatu dengan pria yang sedang menunggui Chae Won
tersebut.
“anda
keluarganya ?”
“ne, ulsanim
saya kakak nya”
“apakah anda
sudah mengetahui apa yang pernah dialami pasien?”
Ucap dokter
itu sedikit ragu.
“ne, sya sudah
tahu, ulsanim”
Sang ulsanim
itu pun mengangguk-anggukan kepalanya .
“dia
sepertinya menemukan sebuah keterkejutan hebat yang membuat nya menjadi seperti
itu”
“ne?”
“anda tidak
tahu mengapa ia bisa memperoleh keterkejutan itu ?”
“ne”
“oh, kalau
begitu baiklah mungkin tak lama lagi nona itu akan sadar , ia hanya tertidur
karena obat bius yang kami berikan , setelah itu tolong jaga dia baik-baik
jangan sampai ia memperoleh hal-hal yang bersifat kejutan karena bisa saja
mengancam kondisinya”
“ne, ulsanim
, khamsahamnida”
Dokter itu
pun pergi keluar ruangan, ketika keluar dari ruangan Joong Ki yang ada di
hadapannya pun membalas senyuman yang diberikan oleh sang dokter .
“sudah lama
rasanya sejak kau berkunjung terakhir kali, Song Joong Ki”
Joong Ki
hanya memberikan senyum atas pernyataan dokter tadi, kemudian sang dokter pun
berlalu .
Mendengar
ucapan dokter tadi membuat Joong Ki melamun , namun lamunannya buyar ketika
seseorang menepuk pundak nya . Kwang Soo yang menepuk pundaknya , Kwang Soo
mengajak nya masuk ke dalam ruangan tempat Chae Won dirawat. Kemudian mereka
pun masuk ke dalam ruangan berwarna putih tersebut . Seperti dugaan Kwang Soo
ternyata benar saat itu Chae Won telah sadarkan diri.
Seketika
orang-orang yang berada dalam ruangan itu –Chae Won dan kakak nya- melihat
kearah pintu di mana Joong Ki, Kwang Soo dan Jin Ki sekarang tengah melangkah .
Ketika melihat wajah Joong Ki kakak Chae Won tiba-tiba mebelalakan matanya .
Kemudian matanya langsung mengarah pada Chae Won yang dijawab dengan Chae Won
Mengangguk-anggukan kepalanya lemah . Tatapan aneh yang diberikan oleh pria itu
membuat Joong Ki merasa tidak nyaman, dan membuat Kwang Soo serta Jin Ki yang
berada di sebelah Joong Ki kebingungan .
“ne oppa,
bukan mataku yang salah bukan ?”
“lalu
bagaimana bisa?”
“molla,
sebuah bayangan muncul di dalam kepalaku, dan setelah itu aku merasa pernah
melihatnya”
Mendengar
percakapan kedua orang itu membuat semakin bingung Joong Ki, Kwang Soo, dan
juga Jin Ki, karena mereka sama sekali tidak mengerti apa topik yang sedang
diperbincangkan oleh kedua kakak beradik itu .
(Dasi
saranghamyeon, neol geuriweo hamyeon, jeongmal…)
Melihat
ketiga orang itu kebingungan, kakak Chae Won lah yang pertama kali memperoleh
kesadarannya .
“Oh, aku lupa,
mianhae, terima kasih kalian telah membawa adikku ke tempat ini”
“ne,
cheonmanayo”
Ucap Kwang
Soo, yang mendapat cibiran dari Jin Ki.
“bukankah
tadi kau hanya bisa mematung ketika Chae Won noona pingsan eoh?, mengapa kini
justru kau yang menerima ucapan terima kasih itu”
“aigoo kau
anak kecil seenaknya saja kalau bicara”
Seperti bisaa
nya orang-orang di sekitar mereka akan menggemakan tawanya bila melihat kedua
orang itu bertengkar .
“erm, naneun
Joong Ki imnida, saya belum mengenal anda, apakah anda keluarga dari Moon Chae
Won?”
“ne, aigoo
aku lupa mengenalkan diriku, naneun MinHo imnida, panggil saja aku MinHo,
sekali lagi terima kasih karena telah membawa Chae Won ke rumah sakit ini”
“aku belum
memperkenalkan diriku, namaku Jin Ki, Song Jin Ki, hyung benar hanya tinggal
berdua saja dengan Chae Won noona ? orang tua kalian kemana?”
Tepat ketika
pertanyaan itu terlontar dari Jin Ki, telpon Kwang Soo bordering. Melihat nama
yang ada di layar telpon genggamnya Kwang Soo pun pamit keluar .
“orang tua
kami, tidak berada di Seoul, mereka tinggal di Busan”
“oh, begitu”
“bagaimana
keadaanmu sekarang Chae Won-sshi?”
“sudah lebih
baik dari sebelumnya”
“baiklah,
kalu begitu kami pamit pulang dulu, minho-sshi, chae won-sshi”
“ah,
arrasseo, terima kasih ne”
Ucap namja
bernama Choi Min Ho itu sekali lagi.
Kwang Soo
sudah tidak berada di tempat itu, sepertinya ia telah pergi ketika menerima
telpon tadi. Tak lama dari itu telpon Joong Ki berdering.
“yeoboseyo…”
“ne, Kwang
Soo , kau dimana sekarang”
“bisakah kau
dan Jin Ki pulang menaiki taksi?”
“kau dimana
sekarang?”
“aku… tidak
dapat mengatakannya sekarang, pulanglah dengan Jin Ki dengan taksi , mungkin
hari ini aku akan pulang terlambat, jadi tak usah khawatirkan aku”
“tapi kau
ada dimana sekarang ? . . .”
Itu ada lah
kata terakhir yang diucapkan Joong Ki, sebab sambungan telpon kemudian diputus
sepihak oleh Kwang Soo.
“waeyo
hyung?”
“sepertinya
terjadi sesuatu”
“dimana
Kwang Soo hyung sekarang ?”
“molla”
“ayo hyung
kita cari taksi”
Entah
mengapa pikiran Joong Ki menjadi tidak tenang setelah mendapat telpon dari
Kwang Soo barusan .
“kau kenapa
hyung?”
“anieyo, ka
kita cari taksi”
~
Kwang Soo
sedang mengendarai mobil nya menuju Ilsan , seseorang menghubunginya dan
memintanya untuk menemui orang itu di Ilsan , yang berjarak cukup jauh dari
Seoul , selama mengendarai mobil nya fikirannya sama sekali tidak tenang .
~
Di dalam taksi yang melaju membelah jalanan Seoul, Jin Ki
tertidur, mungkin karena mereka memang menempuh perjalanan yang memang bisa
dibilang cukup jauh, sebab Joong Ki membawa Chae Won bukan ke rumah sakit
terdekat dari rumah nya , tapi ke rumah sakit yang bisa dibilang cukup jauh ini
.
Joong Ki mengalihkan pandangannya menatap jalanan yang ada
disebelahnya, fikirannya pun kini mengembara entah kemana, masih menatap kosong
jalanan dan raut wajah penuh kesedihannya kembali muncul .
Membunuh kenangan yang telah tercipta selama bertahun-tahun,
ternyata begitu sulit untuk dilakukan, begitupula hal nya dengan mengukir kenangan
baru, ternyata untuk memulai semua nya dari awal, tidak lah semudah itu,
benar-benar tidak semudah itu .
‘setiap detik dalam hidupku selalu menunggu senyum
mengembang indah di wajahmu’
‘setiap kau tersenyum entah mengapa hatiku turut merasa
berbunga-bunga dan turut ingin tersenyum’
‘jadi, setiap kali kau tersenyum saat itu pulalah aku
menemukan kebahagiaanku’
Kembali ia berkata pada dirinya sendiri, namun setiap apa
yang terucap dalam batin nya itu tidak lah merubah apapun, tidak merubah
kenyataan dan keadaan yang terjadi saat ini semua tetap berjalan sebagaimana
mestinya, meski tidak sesuai apa yang diharapkan .
‘dahulu selalu ada saat-saat indah yang kita lewati bersama’
‘kini, kau peduli padaku pun hanya sekedar harapku saja’
‘terlampau menyakitkan untuk menyadarinya kini, karena ini
tak pernah kubayangkan sebelumnya’
Kembali sebuah senyum pahit yang Joong Ki tunjukan di
wajahnya, tidak ada lagi senyum mengembang dan tawa hangat yang bisaa ia
tunjukan jika ia tengah bersama Jin Ki dan Kwang Soo atau orang-orang yang ada
di sekitarnya, hanya mempertebal topeng dan pertahanan yang entah untuk apa .
‘semakin sering kucoba melupakanmu, sesering itu lah aku
menyadari aku tak akan pernah bisa melupakanmu, tak akan pernah bisa menghapus
bayanganmu dari ingatanmu dan membuatku semakin menyadari aku begitu
terperangkap dalam pesona yang tanpa sadar telah menghanyutkanku’
~
Di dalam ruangan serba putih itu Chae Won dan kakaknya, Choi
Min Ho Nampak tengah berbicara serius, membicarakan sebuah topic yang nampaknya
begitu penting .
“kau lihat sendiri bukan oppa?”
“ne, terima kasih karena kau tidak bicara apa pun padanya
tadi”
“geunde, wae oppa? Kenapa kau melarangku untuk berbicara
padanya ?”
“karena… mungkin saja itu bukan dia”
“itu pasti dia”
“sudah lah oppa keluar dulu, ada sesuatu yang harus oppa
urus”
Min Ho pun berlalu Chae Won hanya bungkam ketika oppanya itu
pergi ke luar ruangan, meninggalkannya sendirian .
*flashback
Ketika itu Chae Won kecil sedang menari-nari di tengah
padang rumput, bermain dengan riangnya bersama Min Ho, oppanya di sana Min Ho
sedang menerbangkan sebuah layangan dan Chae Won menemani oppanya sambil menari
dengan riang, tanpa ia sadar ia berjalan menjauh dari Min Ho, yang juga tidak
menyadarinya karena ia tengah fokus dengan layangannya, dan berada di sebuah
tempat yang ia tak tahu di mana, saat ia sadari bahwa ia terpisah sendirian
tanpa Min Ho di sana, Chae Won kecil itu pun mulai terisak . Tiba-tiba bayangan
seseorang Nampak tengah mendekatinya, membuat Chae Won yang tengah terduduk dan
memeluk lutut nya dengan erat itu semakin mengencangkan pelukan nya .
Tak berapa lama kemudian bayangan itu semakin dekat dengan
posisinya sekarang, Chae Won hanya bisa memejamkan matanya pasrah akan apa yang
mungkin bisa menimpanya beberapa saat kedepan . Tapi tiba-tiba sepasang tangan
menjulurkan sebuah benda yang nampaknya adalah sebuah sapu tangan berwarna biru
muda, kepada Chae Won yang nampaknya masih juga menangis belum berhenti sejak
pertama kali ia sampai di tempat itu .
“hei, uljimayo”
Mendengar sebuah suara yang ternyata bukan binatang buas
seperti yang dikira Chae Won sebelumnya, Chae Won pun mengangkat kepalanya
menuju asal suara tadi, dan menemukan seorang bocah laki-laki yang nampaknya
sebaya dengan dirinya tersenyum sembari memberi sapu tangan berwarna biru muda
itu . Nampak keterkejutan diwajah Chae Won dan dalam seketika ia pun
menghentikan tangisnya yang telah berjam-jam lamanya itu . Melihat Chae Won
mulai berhenti menangis bocah laki-laki tadi tersenyum lebih lebar dari sebelumnya,
dan menyeka air mata dengan sapu tangannya yang tadinya ingin ia berikan pada
Chae Won namun Chae Won tidak menyambutnya .
“nah memang begitu sebaiknya adik kecil”
Dipanggil adik kecil membuat Chae Won menatap tak suka pada
anak laki-laki itu
“mengapa kau memanggilku begitu eoh ?”
“aigoo, apa kau tersesat ? mengapa bisa kau ada di sini?”
Ucap anak laki-laki itu kebingungan karena tak biasanya ada
orang di tempat ini .
Wajah Chae Won pun berubah dari tak suka, menjadi sedih
karena ia ingat bila ia terpisah dari oppanya, dan tak tahu sekarang ia bisa
berada di tempat ia berada sekarang .
“molla”
Jawab Chae Won yang memang benar-benar tidak tahu mengapa
bisa ia berada di tempat itu .
“jadi benar kau tersesat ya?”
Chae Won pun mengangguk-anggukan kepalanya setuju dengan apa
yang diucapkan anak lelaki itu .
“ohiya , siapa namamu? naneun Song Joong Ki imnida”
Kata anak laki-laki yang ternyata bernama Joong Ki itu lagi
.
“je iremeun Moon Chae Won imnida”
Bocah laki-laki itu mengangguk-anggup tanda mengerti . Ia nampaknya
jauh lebih cerdas dibanding bocah seusianya .
“sekarang kau ingin pergi kemana?”
“molla”
Ucap gadis kecil itu seraya menggeleng-gelengkan kepalanya
dan mulai kembali terisak
“eomma… appa… oppa…”
Ucap gadis itu disela-sela tangisannya .
“aisss uljima, kau tadi bersama keluargamu eoh?”
“aku hikss bersama oppaku hikss tadi ia sedang menerbangkan
layangan hikss dan tiba-tiba aku sudah berada di tempat ini dan aku tidak tahu
aku berada di mana”
Joong Ki kempali menghapus air mata yang berlinangan di
wajah Chae Won dan berusaha menenangkannya .
“kajja kita cari oppamu, jadi berhentilah menangis”
Joong Ki menjulurkan tangannya kembali dan menggenggam
tangan Chae Won untuk membantu nya berdiri setelah itu Chae Won pun berhenti
menangis kemudian berdiri dan mengikuti kemana langkah kaki Joong Ki pergi
kemudian Joong Ki menghentikan langkahnya, ia bingung harus pergi kemana karena
ia sendiri tak tahu dimana kakak Chae Won berada, setelah melihat sekelilingnya
Joong Ki memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya, hari sudah semakin sore,
namun kakak Chae Won belum juga mereka temukan tak ada pilihan lain, Joong Ki
terus mencari berkeliling padang rumput yang sangat sepi itu Chae Won di
belakangnya hanya mengikuti kemana langkah Joong Ki pergi .
“chaewon-ah..”
Terdengar suara orang meneriakkan nama Chae Won
“chaewon-ah..”
Terdengar suara orang memanggil namanya lagi.
“Chae Won-ah”
Seorang wanita nampaknya menyadari keberadaan Chae Won yang
tengah berjalan di belakang Joong Ki, dan segera berlari ke arah Joong Ki dan
Chae Won kemudian menghambur kepelukan Chae Won yang telah merentangkan
tangannya dan kemudian terdengar isakan yang datang dari Chae Won dan wanita
itu lama-lama tangisan mereka semakin terdengar kencang Joong Ki hanya melihat
peristiwa itu tanpa berkata apa-apa .
Tiba-tiba seorang pria dan anak laki-laki datang ke arah
Chae Won dan wanita itu sedang berpelukan dan menangis .
“Chae Won-ah gwenchana-yo?”
Ucap anak laki-laki yang tadi datang bersama pria tadi .
“ne, oppa, nan gwencana-yo hikss”
“oppa kebingungan saat kau tiba-tiba menghilang, mianhae-yo
Chae Won-ah”
“arrasseo oppa, gwenchana, tadi dia yang menolongku
appa,eomma,oppa”
Kata Chae Won sambil menunjuk anak laki-laki yang tadi
bersama nya tadi mereka melihat anak laki-laki yang bersama Chae Won namun
perhatian mereka benar-benar teralihkan .
“nuguse-yo?”
“ini Joong Ki, appa,eomma,oppa, ia yang telah menolongku
seharian”
“naneun Joong Ki, Song Joong Ki imnida”
“ne, gomawo sudah menolong Chae Won kami”
Ucap appa Chae Won tersenyum pada Joong Ki, dan mengelus
kepala Joong Ki .
“di mana kau tinggal Joong Ki?”
“aku tinggal di Seoul paman”
“dan… dimana keluargamu”
“aku dan keluargaku datang kesini untuk berlibur kami
tinggal di penginapan di belakang tempat aku menemukan Chae Won tadi, biasa nya
tempat itu sepi, dan aku bingung menemukannya sedang menangis sendirian di
tempat seluas itu”
“oh, apakah kau mau ikut ke rumah kami?”
Tanya Chae Won pada Joong Ki .
“terima kasih tapi aku harus segera pulang karena, mungkin
saja sekarang appa dan eommaku yang mencari-cari keberadaanku Hhhaaa”
Ucap Joong Ki kecil sambil tertawa dengan riang .
“ah ne, arrasseo , gomawo Joong Ki oppa”
Ucap Chae Won yang disusul semburat merah dipipi Joong Ki
dan juga Chae Won .
“kau memanggilku oppa, padahal tadi kau marah aku panggil
adik kecil”
“Hhhaaa..”
Kembali orang-orang yang ada di tempat itu tertawa geli
mendengar ucapan Joong Ki, dan Chae Won hanya dapat tersenyum malu dan salah
tingkah karenanya .
“baiklah aku pulang dulu, kalau begitu, Annyeonghi gaseyo”
*flashback end
Kwang Soo belum juga kembali padahal kini, taksi yang
mengantar Joong Ki dan Jin Ki telah sampai di depan rumah mereka, namun sama
sekali tak ada tanda bahwa Kwang Soo telah sampai, pintu pagar masih terkunci
sama seperti saat mereka pergi tadi, tak ada pula mobil Kwang Soo yang biasa
nya parkir di depan rumah itu membuat hati Joong Kim akin tidak tenang, meski
tadi Kwang Soo sudah bilang bahwa ia akan pulang terlambat .
Joong Ki dan juga Jin Ki yang telah terbangun dari tidur nya
di mobil pun melangkah masuk ke dalam rumah dan di pintu pagar terdapat sebuah
paket bukan hanya sebuah paket melainkan sebuah buket bunga dan sebuah benda
yang terlihat seperti surat .
Joong Ki melihat surat itu dan membeku membaca nama yang
terletak di pojok kanan atas surat tersebut .
‘mungkinkah?’
‘mungkinkah kau sedang berusaha untuk kembali?’
‘mungkinkah.. kau justru akan beranjak pergi lebih jauh?”
Tak lama dari itu Kwang Soo datang, Jin Ki melihat mobil
Kwang Soo sedang parkir di depan rumah mereka, sementara Joong Ki sama sekali
tidak menyadarinya karena ia masih saja terpaku pada apa yang tengah ia lihat
dan ada dalam genggamannya sepucuk surat .
Kwang Soo melihat Joong Ki sedang menggenggam sebuah benda
namun anehnya ia tidak terlihat terkejut sedkitpun .
“kau darimana oppa?”
Tanya Jin Ki pada Kwang Soo .
“ada teman lama menghubungiku dan mengajakku berkunjung ke
rumahnya, hyungmu kenapa lagi?”
“entahlah hyung, aku juga bingung”
“kajja hyung masuk ke dalam”
Ucap Jin Ki pada hyung nya itu namun hyungnya masih tidak
bergerak dari posisinya sebelumnya . Bukannya mendengar apa yang diucapkan oleh
Jin Ki, dengan tangan gemetar Joong Ki membuka surat itu dan Joong Ki pun mulai
membaca kata demi kata yang tertulis di dalam surat itu dengan perasaan
bercampur aduk, tubuh nya gemetar ketika ia nampak akan menyelesaikan membaca
kata demi kata yang tertulis di surat itu dan tangisannya pun pecah bersamaan
dengan Joong Ki mengakhiri membaca surat tersebut, pertahanannya benar-benar
pecah sekarang seluruh tubuh nya terasa lemah ia sudah jatuh berlutut sekarang
kerena kakinya tak sanggup menahan bobot tubuh nya .
“jadi, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa salah ku?
Kenapa kau lakukan ini padaku?
Sekarang aku harus bagaimana? Bagaimana caraku mengatasi ini semua ?”
Sekarang aku harus bagaimana? Bagaimana caraku mengatasi ini semua ?”
*To Be Continued~
0 komentar:
Posting Komentar