Jumat, 20 Juni 2014

Aku dan Matematika



Banyak perjumpaan hadir silih berganti dalam kehidupan ini..
Banyak warna yang membuat hidup menjadi lebih berarti..
Banyak pula keajaiban tercipta tanpa kita sadari

Dalam hidupku , salah satu dari perjumpaan , warna dan keajaiban itu , berawal dari sesuatu bertuliskan matematika..

Sebuah pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah , mulai dari sekolah dasar , sekolah menengah pertama , hingga sekolah menengah atas...

Banyak dari kita, menganggap ia menjadi sebuah momok , pelajaran yang sulit , pelajaran yang ditakuti.

Tidak terkecuali bagiku , dengan sekelumitan angka yang harus dipelajari, terkadang justru membuat kepala menjadi pusing sendiri.

Tapi, seiring waktu berjalan , aku menemukan keasyikan dan keterkaitan takdir yang membawaku padanya , ya... pada pelajaran ini , pada matematika.

Tak begitu pandai dalam pelajaran ini , namun garis takdir membawaku untuk mempelajarinya lebih dalam , ketika aku berada di sekolah dasar pernah suatu ketika, pelajaran ini membuat aku bangga , aku yang masih kecil ketika itu , seorang gadis kecil yang duduk di kelas 3 SD ketika itu seakan menemukan bakat nya , ketika seorang guru di kelas nya berjalan ke arahnya dan mengatakan bahwa nilai matematikaku pada materi itu menjadi satu-satu nya yang berada di atas standar , sebuah hal kecil memang, tapi entah mengapa hal itu membuatku merasa sangat senang saat itu , berlanjut 2 tahun setelah nya , entah bagaimana ceritanya , setelah lulus seleksi guruku memilihku yang ketika itu duduk di kelas 5 sd ikut olimpiade matematika antar sekolah , meski hanya memperoleh juara dua , tapi lagi-lagi matematika menjadi bagian hidupku.

Ketika pembagian nilai ujian nasional setelah kelulusan sekolah dasar matematika menjadi nilai terbaik yang ku miliki dibanding pelajaran lainnya .

Masih mencintai pelajaran ini di saat duduk di bangku sekolah menengah pertama .

Matematika lagi-lagi memberi banyak warna dalam kehidupanku di masa-masa SMA .

Matematika membuka jalan untukku semakin mencintai Indonesia, semakin menyadari sumber daya manusia Indonesia yang ternyata begitu luar biasa . Tapi, satu yang paling mencuri perhatianku seorang anak Indonesia yang mampu menjadi nominasi peneliti pelajar terbaik di Jerman pada tahun 2010, dan yang lebih mencengangkan ia baru berusia 15 tahun ketika itu . Dari situ aku merasa mendapat banyak keajaiban dari sebuah pelajaran, bukan hanya sebuah pelajaran tapi, seperti bagian dari hidupku yang bernamakan matematika, dari situlah aku mulai merasa matematika membawaku pada hal-hal yang tidak pernah terduga sebelumnya .

Mulai dari menemukan bahwa matematika itu berperan dari segala lini, kehidupan .

Menyadari bahwa ia menjadi bagian dari komunikasi dan sama pentingnya dengan komunikasi tiu sendiri .

Matematika, setiap orang tidak dapat menghindarinya, karena kita selalu berada pada situasi matematika, orang-orang berjualan di pasar, anak-anak di sekolah, para pekerja bank, tekhnisi pesawat terbang .

Karena matematika adalah dasar dari berbagai segi, dasar dari ilmu pengetahuan, dasar yang berperan menopang kehidupan .

Matematika memberiku banyak menemui orang-orang, yang bahkan masil ku kenal baik hingga saat aku menulis postingan ini . Masih menjadi sahabatku, bagian dari hidupku .

Namun tidak ada yang sempurna bukan ? matematika membawaku kepada sebuah situasi terburuk dalam kehidupanku yang ada di sekolah . Membuatku serasa terus memperoleh mimpi  buruk dan tidak dapat tidur nyenyak lebih dari seminggu

Sebuah penyesalan masih terus membayangiku akibat hal itu . Karena kesalahanku dan kecerobohanku terhadapnya, matematika .

Meski ada suka dan bahkan duka yang dibawa olehnya . Disinilah aku saat ini dengan sebuah kenekatan aku memilihnya sebagai jalan hidupku .

Meneruskan study dan mendaftarkan diri serta diterima lewat jalur snmptn, dan .. tahukah kalian di fakultas apa aku mendaftar ? FMIPA . Jurusannya ? Matematika, sebuah pilihan yang aku tentukan karena ia seperti candu untukku . Meski aku tahu sering kali ia melukaiku aku tetap kembali padanya.

Dan disinilah sekarang aku berada menjadi calon mahasiswa baru FMIPA Matematika IPB ~ Institut Pertanian Bogor .

Sebuah kenekatan karena terkadang aku tidak mengerti bagaimana cara menghadapinya, namun karena aku mencintainya aku berharap ia juga setia padaku, dan tidak menyakiti hatiku lagi. Hal yang sama dengan apa yang kulakukan padanya. Doakan selalu ini bukan pilihan yang salah bagiku:)











0 komentar:

Posting Komentar