Back For You
Casts : Song Joong Ki
Moon
Chae Won
Song
Ji Hyo
Kang
Gary
Song
Jin Ki
Choi
Min Ho
Lee
Kwang Soo
Summary : Bila takdir menggariskan, sebuah
kemustahilan tiada ada nya tangan tuhan selalu bekerja di balik layar diluar
kehendak manusia . Selalu lihat sisi postif dari apa yang tengah terjadi
meskipun yang terlihat di depan mata, hanyalah bentangan kemalangan yang terus
menerus menerpa . Berfikirlah di luar logika manusia biasa . Belajar untuk
berfikir luar biasa . Mungkin itu adalah satu-satu nya jalan yang dapat Joong
Ki tempuh, karena bila ia mengeluh dan menyalahkan keadaan . Mungkin saja ia
tak akan mampu bertahan, bertahan setelah sebuah kehilangan kesekian kalinya
bertahan di dalam cobaan hidup yang terus menerus menerpa nya . Sebuah
kenyataan yang tak pernah terduga akan terkuak . Apakah mungkin ia sanggup
menghadapinya, atau ia akan terus menerus terjebak dan tergerus oleh sebuah
luka, yang tak bisa sembuh dalam semalam . Atau mungkin ia tidak merasa tertoreh
luka dalam hidup nya dan akan terus menunggu . Biarlah waktu yang pada akhir
nya akan menjawab semua pertanyaan itu .
Chapter 3
Nan
saranghaneun, nal jom barabwa..
(lihatlah
sebentar saja, aku yang mencintaimu)
Ireohge
nunmuri nasseo, jakku nunmuri nasseo..
(aku yang
menangis seperti ini, aku yang terus menangis)
Dasi sarado,
tto dasi sarado, neoya…
(jika
dilahirkan kembali, jika dilahirkan sekali lagi, tetap dirimu)
Neoman
bonda..
(hanya
melihatmu)
Neol
gidarigo, gidarijanha..
(jika aku menunggu,
dan terus menunggu)
Hoksi nal
doraolkkabwa?.. dasi doraolkkabwa?..
(mungkinkah
kau akan kembali padaku? Kembali lagi padaku?)
Bireul
majado, nun sogeul georeodo,
(walaupun
terjebak di dalam hujan, walaupun terjebak dalam badai salju)
Dasi tto sarado,
ojik neoya…
(jika aku
dilahirkan kembali, tetap dirimu)
Kwang Soo
melihat Joong Ki sedang menggenggam sebuah benda namun anehnya ia tidak
terlihat terkejut sedkitpun .
“kau
darimana oppa?”
Tanya Jin Ki
pada Kwang Soo .
“ada teman
lama menghubungiku dan mengajakku berkunjung ke rumahnya, hyungmu kenapa lagi?”
“entahlah
hyung, aku juga bingung”
“kajja hyung
masuk ke dalam”
Ucap Jin Ki
pada hyung nya itu namun hyungnya masih tidak bergerak dari posisinya
sebelumnya . Bukannya mendengar apa yang diucapkan oleh Jin Ki, dengan tangan
gemetar Joong Ki membuka surat itu dan Joong Ki pun mulai membaca kata demi
kata yang tertulis di dalam surat itu dengan perasaan bercampur aduk, tubuh nya
gemetar ketika ia nampak akan menyelesaikan membaca kata demi kata yang
tertulis di surat itu dan tangisannya pun pecah bersamaan dengan Joong Ki
mengakhiri membaca surat tersebut, pertahanannya benar-benar pecah sekarang
seluruh tubuh nya terasa lemah ia sudah jatuh berlutut sekarang kerena kakinya
tak sanggup menahan bobot tubuh nya .
“jadi, apa
yang harus aku lakukan sekarang? Apa salah ku? Kenapa kau lakukan ini padaku?
Sekarang aku harus bagaimana? Bagaimana caraku mengatasi ini semua ?”
Joong Ki
merasa tersambar petir hari itu juga, sebuah kenyataan yang tidak pernah ia
bayangkan, tidak ia sangka akan berlanjut sejauh ini . Ia tidak pernah mengira
bahwa suatu hal seperti ini akan terjadi meski ia menyadari bahwa ini mungkin
terjadi pun hati kecil nya tidak pernah merelakan hal itu terjadi .
Mungkin ia
harus menyalahkan takdir yang terus menerus menimpakan nasib buruk padanya .
Joong Ki menyadari bahwa ini benar0benar akan segera terjadi, tapi ia tidak
pernah menyangka akan berakhir dengan cara seperti ini . Cara yang tak pernah
terbayangkan . Sebuah kenyataan yang bahkan tak pernah ia fikirkan . Tak pernah
ia bayangkan bahwa selama ini yang merasakan kebahagiaan hanya dirinya sendiri
.
“Serpihan segala kenangan antara kita,
Yang mungkin ada dalam benakmu
Buang lah …
Sebaiknya kau hapus saja semua
Karena aku tak akan menyimpannya
Noona tak menyangka kau begitu lugu Joong
Ki-ah
Lebih dari yang ku kira…
Hanya berbuah sia-sia bila kau terus menungguku
Lakukan hal yang lebih baik dari pada
membuang waktumu
Hapus saja semuanya..
Apa selama ini kau tak menyadarinya ?
Ah… aku rasa mungkin tidak
Kau benar-benar terlalu naïf untuk menyadari
Kalau selama ini aku hanya memanfaatkanmu..
Kita terlalu berbeda Joong Ki, benar-benar
berbeda
Kau begitu baik padaku, aniyo.. terlalu
baik.
Kau tahu? Aku lebih bahagia sekarang .
Tanpamu..
Jangan pernah mengharapkan aku akan kembali
padamu
Karena aku … tidak pernah berniat … untuk
kembali padamu .
June
2014, Song Ji Hyo
Surat itu pun
terjatuh ke lantai bersama dengan terduduknya Joong Ki, dengan tubuh bergetar,
namun
Ia tidak menitikan
satu tetes air matapun . Benar-benar tidak menangis, seperti hal nya ketika Ji
Hyo
Meninggalkannya
pada hari itu .
“hyung, neo
gwenchanayo?”
Jin Ki yang melihat
hyung nya berlutut di lantai dengan tubuh gemetar seperti itu menjadi sangat
Khawatir, ia belum
pernah melihat keadaan hyung nya seperti itu .
“dia pergi Jin
Ki-ah benar-benar pergi”
Ucap Jin Ki masih
sama dengan keadaan sebelumnya, ia mengucapkan nya dengan pandangan mata
Kosong, yang entah
menjelajah kemana .
“nugu-ya oppa?
Siapa yang pergi”
Jin Ki, masih belum
menyadari apa yang sekarang sedang terjadi sehingga ia nampak begitu
Kebingungan .
“bukan siapa-siapa”
Akhirnya pandangan kosong Joong Ki, berubah
menjadi pandangannya yang biasa tidak ada lagi
tubuhnya yang bergetar seperti sebelumnya ia menjawab kalimat terakhir nya pun dijawab dengan
nada yang teramat datar .
tubuhnya yang bergetar seperti sebelumnya ia menjawab kalimat terakhir nya pun dijawab dengan
nada yang teramat datar .
Melihat perubahan
sikap hyung nya yang tiba-tiba seperti itu membuat Jin Ki semakin kebingungan,
Sementara Kwang Soo
hanya menyaksikan mereka dengan tatapan yang menyiratkan sesuatu yang
sulit diartikan .
sulit diartikan .
“neo
gwenchana hyung?”
“ne, nan
gwenchanayo, kajja kita masuk”
Ucap Joong
Ki selanjutnya seakan tidak terjadi apa-apa .
Jin Ki,
menatap kearah Kwang Soo meminta jawaban . Tetapi Kwang Soo hanya menggedikan bahunya
sebagai jawaban .
~
Langit cerah
hari itu tidak ada lagi hujan yang jatuh ke tanah seperti beberapa hari
belakangan ini . Di dalam sebuah ruangan nampak Chae Won sedang terduduk di
atas ranjangnya . Menunggu oppanya selesai mengurus administrasi rumah sakit
nya . Hari ini dia memutuskan untuk pulang, setelah dokter mengatakan ia hanya
membutuhkan istirahat . Semua nya telah siap, sedari pagi Chae Won hanya
tersenyum menyadari ia akan segera pulang .
Pintu
ruangan itu terbuka nampaklah sesosok namja yang ternyata itu adalah Choi Minho
oppanya .
“kajja kita
pulang sekarang, oppa”
“aigoo
kenapa kau terburu-buru sekali Chae Won-ah”
“aniyo”
Ucap Chae
Won masih tersenyum .
“barang-barangmu
sudah kau kemas eoh?”
“ne, oppa”
“arasseo,
kajja kita keluar sekarang”
Mata Chae
Won langsung tersenyum cerah ketika oppanya setuju untuk pulang saat itu juga.
“ne, oppa,
palliwa”
Ujar Chae
Won seraya menarik tangan Minho keluar dari ruang tempat ia di rawat itu .
~
Joong Ki
menatap datar ke arah sebuah foto yang ada di sebuah meja di dalam kamar nya .
Ia tersenyum miris mengingat peristiwa apa yang kini tercetak di foto
berbingkai itu . Fotonya sedang memegang sebuah piala dan ayah, dan ibu nya
serta Jin Ki yang tersenyum bahagia .
*flashback
“Kau ada
pertandingan lagi kali ini Joong Ki-ah?”
“ne eomma,
tapi, kali ini sedikit berbeda kau dan appa, aniyo jangan lupa ajak Jin Ki, ne?”
“dimana kau
bertanding Joong Ki-ah”
“di… sebuah stadium
di Daegu eomma”
Ucap Joong
Ki sembari menunjukan senyumannya.
“mwo? Di Daegu
? bukan kah sekarang sedang ada … ommo, apakah kau ?”
“ne, eomma”
“aigoo mana
mungkin bisa jadi seperti ini “
“kalian
harus datang”
“arasseo,
mianhae Joong Ki-ah eomma tidak pernah tahu kalau kau bisa masuk tim nasional”
“aiss, kau
meragukan bakat anak tampanmu ini ?”
Eomma Joong
Ki, membalas nya dengan sebuah elusan di pucuk kepala anak sulungnya itu .
*flashback
end
Sebuah
masa-masa bahagia yang pernah ia alami kembali membuatnya tersenyum . Sudah
lama sekali sejak ia merasakan sebuah kebahagiaan . Dan mungkin akan sulit
merasakan hal itu kembali sebab ia merasa, kebahagiaan itu kini berada terlalu
jauh, untuk dapat diraihnya .
~
Chae Won
merasa begitu kegirangan saat ia telah sampai di rumah nya dan segera berlari
masuk menuju kamar nya Minho hanya menggeleng-gelengkan kepala menatap tingkah
laku adiknya itu .
“hati-hati
Chae Won-ah, dan jangan lupa minum obatmu, oppa akan keluar sebentar, kau
baik-baik di rumah ne?”
“ne oppa,
kau mau pergi kemana?”
“ada sesuatu
yang ingin oppa beli”
“jangan
pergi terlalu lama, ne?”
“tentu saja,
kau jaga dirimu, jangan keluar sebelum oppa pulang, arachi?”
“ne, arasseo”
~
Jin Ki
sedang belajar di kamarnya ketika sebuah ketukan di pintu terdengar olehnya .
“nuguseyo?”
“ini aku”
“oh, Kwang
Soo hyung buka saja, pintu nya tidak terkunci”
Pintu pun
terbuka dan tampaklah Kwang Soo yang sedikit membungkuk ketika ia memasuki
kamar tersebut .
“wah jinja??
Kau rajin sekali Jin Ki-ah”
“aku akan
mengikuti ujian masuk universitas hyung”
“oh, iya ya,
kau sudah besar sekarang, pertama kali aku melihatmu, kau baru bisa berjalan
Jin Ki-ah”
“aiss, kau
ini”
“kau mau masuk
universitas mana dan jurusan apa Jin Ki-ah?”
“aku.. ingin
seperti hyungku masuk Universitas Sungkyunkwan dan aku akan ambil jurusan
kedokteran karena aku ingin jadi dokter”
Ucap Jin Ki
berbicara dengan nada serius, tidak seperti biasa nya .
“jeongmalyeo?
Kau harus rajin belajar kalau begitu, waeyo kau ingin jadi dokter Jin Ki-ah?”
“karena…
aku.. tidak ingin.. peristiwa itu.. terulang lagi.”
Kwang Soo
yang awalnya sedikit kebingungan akan maksud Jin Ki, akhirnya
mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti, mengerti apa yang dimaksud Jin
Ki, suatu peristiwa yang tidak seharus nya terjadi dan tidak layak untuk
terulang kembali .
“oh,
arasseo, baiklah bila aku terlalu lama disini mungkin aku akan mengganggumu,
kembali belajar Jin Ki-ah, mungkin sekarang saatnya aku harus mengganggu
hyungmu”
Jin Ki tersenyum
mendengar jawaban Kwang Soo .
“gomawo
hyung”
~
Jam di
dinding sudah menunjukan pukul 23.00 KST Chae Won khawatir karena oppanya belum
juga pulang, ia tidak dapat tertidur meski hari sudah begitu larut ia sudah
mencoba untuk tidur namun tidak dapat tertidur hingga saat ini .
‘apa yang
sedang oppa lakukan saat ini?’
Ia
benar-benar tidak tenang, entah lah tidak biasa nya ia merasa tidak tenang
seperti ini .
Biasa nya ia
akan langsung tertidur bila ia kelelahan namun saat ini meski ia merasa begitu
letih ia tidak juga dapat memejamkan matanya . Ia begitu khawatir, terlalu
khawatir sampai ia lupa meminum obatnya .
Bel rumah
pun berbunyi, dan munculah oppanya dengan membawa begitu banyak barang, rupanya
Minho membawa kunci cadangan saat ia pergi tadi, supaya ia tidak membangunkan
Chae Won saat ia pulang, karena ia menyadari akan pulang terlambat .
“kau dari
mana saja oppa?”
“sudah
kubilang sebelumnya kan ? kalau ada barang yang ingin aku beli”
“tapi kenapa
lama sekali? Ckk dan banyak sekali barang yang kau bawa itu oppa?”
“ne, itu
karena tadi… aku kembali berlatih”
“kembali
berlatih ?”
“sebenarnya..
dulu, aku adalah seorang short track skater ketika kuliah dulu, dan semua
barang itu adalah milikku yang ku titipkan pada temanku”
“milikmu? Kenapa
kau berbohong padaku oppa? Kenapa kau bilang ingin membeli sesuatu”
“itu karena”
Sekelebat
bayangan kembali melintas di pikiran Chae Won dan ia kembali memegangi
kepalanya .
“kau sudah
minum obatmu, Chae Won-ah?”
Chae Won
hanya dapat menggelengkan kepalanya lemah . Minho pun membawa Chae Won ke kamar
Chae Won . Setelah ia membaringkan Chae Won di tempat tidur ia berlari keluar
untuk memberi Chae Won obat yang tadi lupa diminumnya . Tapi ketika ia sampai
di kamar gadis itu Chae Won telah tertidur .
“memang, ini
mungkin yang harus oppa lakukan Chae Won-ah”
~
Joong Ki
tengah bersiap-siap di kamar nya ia berpakaian sangat rapi hari ini menggunakan
celana hitam panjang dan kemeja putih berlengan panjang . Tidak biasa nya di
hari sepagi ini Joong Ki telah begitu rapi, seperti hendak pergi ke suatu tempat
.
“kau mau
pergi kemana hyung ?”
Ucap Jin Ki
kebingungan tak pernah menyaksikan hyungnya berpakaian formal seperti itu .
“hyung ingin
menemui seseorang Jin Ki-ah”
“nuguya?”
“Kang
ulsanim”
“ada urusan
apa kau dengannya hyung ? apakah kau sakit ?”
“aniyo, aku
hanya ada sedikit urusan dengan dokter Kang”
Kwang Soo
pun muncul dari arah kamar nya seperti nya ia baru bangun tidur . Dan ia kaget
melihat Joong Ki telah berpakaian rapi, iapun melihat jam dinding yang ada di
depan nya . Jam itu baru menunjukan pukul 05.00 KST dan sahabat nya itu telah
siap untuk pergi entah kemana .
“apa yang
hendak hyungmu itu lakukan Jin Ki-ah?”
“hyungku
ingin pergi menemui Kang ulsanim hyung”
Kwang Soo
sedikit terkejut Jin Ki menyebut nama itu . Sebuah nama yang tak begitu asing
di telinganya .
“nugu?”
“Kang
ulsanim, waeyo?”
“kang
ulsanim”, Kwang Soo mengejanya, “anieyo, rasanya nama itu tak asing di
telingaku”
“tentu tak
asing kau pasti pernah mendengar namanya lebih dari sekali Kwang Soo-ya”
“ne?”
“dia yang
pernah jadi penyelamat hidupku..”
“jadi dokter
itu?”
“ne, dia
orangnya, yah dia sudah ku anggap seperti hyungku sendiri Kwang Soo-ya”
*To Be
Continued~
0 komentar:
Posting Komentar