Kamis, 19 Juni 2014

Back For You Chapter 4



Back For You Chapter 4



Casts                                     :                 Song Joong Ki
                                                                Moon Chae Won
                                                                Song Ji Hyo
                                                                Kang Gary
                                                                Song Jin Ki
                                                                Choi Min Ho
                                                                Lee Kwang Soo

Summary                             :               Segala rahasia yang selama ini tersimpan rapat perlahan-lahan mulai terkuak . Semua kenangan yang ada lambat laun mulai tersamarkan, entah lah sengaja untuk dilupakan atau sengaja dipendam lebih dalam . Yang terlihat kini, tak ada lagi sosok Joong Ki, yang merindukan cinta masa lalu, itu yang terlihat di luar, namun di dalam hatinya orang lain tidak pernah benar-benar tahu, apa yang sesungguhnya dirasakan Joong Ki, dan rencana apa yang direncanakan Joong Ki saat ini . Menggali kembali kembali sebuah kenangan lainnya . Sebuah kenangan yang tak pernah ia kuak selama ini . Sebuah masa dimana ia memiliki impian, sebuah masa dimana kebahagiaan itu masih dapat dirasakannya, sebuah masa dimana ia masih bisa menunjukan senyumannya . Senyum tulusnya, senyuman yang sesungguhnya …

Chapter 4

Impian itu apa..

Menurutku impian itu sesuatu yang ada dalam benakmu..

Dan dirimu selalu tersenyum bila membayangkan hal itu..

Yang selalu membayangi pikiranmu hampir setiap saat…

Dan kau ingin meraihnya, menginginkannya..

Walau ia jauh dari matamu..

Terasa tidak ada dalam genggamanmu..

Tapi, kau menyukainya..

Merasa ia bagian dari hidupmu..

Walau untuk beberapa saat kau sadari itu bukan lah milikmu..

Lalu, apa impianmu Joong Ki-ah?

Impianku adalah apa yang ingin kuwujudkan hari ini eomma..

Ne?

Memenangkan pertandingan nasional pertamaku dan …

Dan??

Menjadi short track skater yang hebat eomma..

~o~o~
Kwang Soo pun muncul dari arah kamar nya seperti nya ia baru bangun tidur . Dan ia kaget melihat Joong Ki telah berpakaian rapi, iapun melihat jam dinding yang ada di depan nya . Jam itu baru menunjukan pukul 05.00 KST dan sahabat nya itu telah siap untuk pergi entah kemana .

“apa yang hendak hyungmu itu lakukan Jin Ki-ah?”

“hyungku ingin pergi menemui Kang ulsanim hyung”

Kwang Soo sedikit terkejut Jin Ki menyebut nama itu . Sebuah nama yang tak begitu asing di telinganya .

“nugu?”

“Kang ulsanim, waeyo?”

“kang ulsanim”, Kwang Soo mengejanya, “anieyo, rasanya nama itu tak asing di telingaku”

“tentu tak asing kau pasti pernah mendengar namanya lebih dari sekali Kwang Soo-ya”

“ne?”

“dia yang pernah jadi penyelamat hidupku..”

“jadi dokter itu?”

“ne, dia orangnya, yah dia sudah ku anggap seperti hyungku sendiri Kwang Soo-ya”

“oh, ne arasseo”

“tetapi, ada urusan apa kau ingin menemui nya joong ki-ah?”

“kau akan tahu nanti Kwang Soo-ya”

“ne?”

“urusan kecil yang dulu belum sempat ku selesaikan”

“kau membuatku makin bingung joong ki”

~
Perlahan-lahan Ji Hyo membaca tulisan yang telah dituliskan seseorang  disebuah kertas dengan rapi, sembari tersenyum sedih ia buka kertas itu dari sebuah amplop putih yang telah menunggu Ji Hyo untuk segera membaca nya . Sebuah surat yang kini berada di atas meja yang ada di hadapan nya saat ini .

tentang sebuah masa dimana aku dapat hidup dengan bahagia bersama anak sebayaku lainnya…

tentang sebuah masa dimana aku memperoleh sebuah ketulusan yang sebenarnya dari orang-orang yang benar-benar mencintaiku…

sebuah masa dimana aku masih mempunyai yang namanya harapan unyuk mengejar impian yang kuimpikan…

meski pada akhirnya saat-saat seperti itu tak pernah ku temukan kembali aku masih bersyukur ketika perpindahanku dari masa itu membawaku padamu…

menemukan dunia lain, yang membuatku menemukan kebahagiaan lain, dan menemukan alasanku untuk terus hidup dan tersenyum...

tetapi, saat ini aku begitu lelah setelah satu persatu alasan untuk hidup dan tersenyum telah gugur selangkah demi selangkah...

bila semua nya telah lenyap secara sempurna . Mungkin itu kali terakhirku untuk bertahan jadi jangan salah kan aku bila, kesempatanmu melihat senyum terakhirku adalah ... masa lalumu .

~ Song Joong Ki, who loves you everytime and always back for you

Tes . Setetes air mata yang tadi menggenangi pelupuk mata Ji Hyo perlahan-lahan jatuh menuruni pipinya yang sejak ia mulai membaca surat itu mulai memucat . Melihat kata demi kata yang tertera dalam surat itu menjadi pukulan berat baginya . Hal tersebut membuat tubuh Ji Hyo bergetar dan memperdalam isakannya “mengapa kau begitu bodoh” . Ji Hyo benar-benar tidak menyangka akan jadi seperti ini .
~
Joong Ki memasuki sebuah bangunan yang dulu, begitu akrab dengannya . Mengunjungi bangunan yang ada di tempat ia berdiri saat ini dahulu adalah rutinitasnya sehari-hari . Terlalu sering memasuki bangunan tersebut, membuatnya menjadi begitu akrab dengan pemandangan sekitar dan berbagai jenis orang yang mengisinya, sebuah tempat dimana jadi rumah kedua nya kala itu . Terkadang Joong Ki bingung sendiri karena tanpa sadar ia sering mengunjungi tempat itu tanpa rencana berarti . Hanya melangkahkan kaki, dan tanpa ia sadari sering kali ia kembali mengunjungi tempat ini . Seperti ada keterikatan antara dirinya dan tempat yang ada di hadapan nya saat ini .

Sudah lama ia tidak kembali memasuki bangunan ini . Kecuali beberapa hari lalu, saat ia kembali secara tidak sadar memasuki bangunan itu . Biasa nya ia hanya berjalan-jalan di luar bangunan itu dan seakan enggan untuk memasuki bangunan itu kembali .

Beberapa orang perawat yang sedang berada di taman yang seperti mengenalinya tersenyum kearahnya, begitu pula beberapa orang suster yang nampaknya sedang mengurus pasien, dan menemani pasien-pasien itu berjalan-jalan di depan bangunan rumah sakit itu .

Ketika ia mulai melangkahkan kakinya memasuki gedung itu seseorang yang nampaknya seseorang suster itu tersenyum dan menyapanya .

“Annyeong Haseyo Song Joong Ki-sshi wah sudah lama kau tidak datang kemari”

“Annyeong suster Lee iya begitulah aku terkadang masih mengingat saat-saat itu”

“oh, sudah lah ada apa kau datang kemari, apa adikmu sakit ?”

“aniyo suster, aku hanya ingin menemui seseorang”

“apa kau ingin menemui dokter Kang?”

“ne, benar suster, wah bahkan sekarang kau sudah pandai meramal”

“ckk.. kau ini tunggulah sebentar nampaknya dokter masih menangani operasi tinggalah dulu disini tapi, mianhae joong ki-sshi aku harus pergi aku masih ada kerjaan”

“ah, ne terima kasih suster”

“Annyeonghi Gaseyo”

Suster Lee membungkukan dan tersenyum ramah sebelum meninggalkan Joong Ki .

“ne, suster.”
Joong Ki pun membalas membungkuk dengan hormat kearah suster itu dan tersenyum hingga suster itu pergi .

Joong Ki memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah sakit untuk melihat-lihat sembari menunggu dokter Kang, yang masih sedang menangani operasi . Saat melihat pasien yang sedang dirawat di rumah sakit itu kembali terkenang olehnya saat-saat dimana Joong Ki juga merasakan hal yang sama, ia pernah menjadi pasien dari rumah sakit ini . Dan memerlukan waktu yang cukup lama agar dapat kembali pulih dan dapat menghirup udara sebagai orang normal .

~
Di sebuah rumah tampak seorang yeoja tengah bersiap-siap seolah ia akan mengunjungi seseorang yang sangat penting . Ia seperti kebingungan dengan baju apa yang harus ia kenakan agar orang yang akan ditemuinya menyukai apa yang ia kenakan . Menguras isi lemari pakaiannya dan mencoba baju itu satu persatu seakan tidak ada pakaian yang sepadan untuk orang yang akan ia temui . Biasa nya gadis itu tidak pernah mengalami hal seperti ini hanya saja entah mengapa hari ini ia begitu kebingungan perihal sepele, seperti pakaian yang akan ia kenakan .

Pada akhirnya pilihannya jatuh pada sebuah dress casual semata kaki berwarna coklat tua yang sangat cocok untuk nya dan membuatnya tampak begitu anggun, dan ia kenakan sebuah Jaket panjang yang menjulur ke bawah berwarna biru gelap . Membuat nya tampak begitu cantik .

Setelah selesai berdandan Chae Won bersiap untuk keluar rumah dengan wajah ceria .

“kau mau kemana Chae Won-ah?”

“aku ingin pergi ke rumah Joong Ki oppa”

“kenapa kau seceria itu jangan bilang kau ?”

Chae Won hanya tersenyum malu, dan pipnya kemudian berwarna merah merona, membuat oppanya menggeleng tak percaya dengan tingkah adiknya itu .

“aniyo oppa, mungkin benar apa yang kau katakan hanya saja..”

“hanya saja?”

“aku tidak bisa percaya semudah itu . Aku yakin itu pasti dia”

“apa kau sudah mengingat semua nya ?”

“belum tapi aku percaya akan segera mengingat semua itu bila aku terus bersama Joong Ki oppa”

“bagaimana kau bisa begitu yakin itu dia sementara kau belum menemukan ingatan mu kembali Chae Won-ah”

“hanya saja aku merasa ada sesuatu di kepalaku saat aku melihat wajah itu oppa”

~

Terdengar derap langkah kaki seseorang . Joong Ki pun membalikan badannya ketika langkah itu terdengar semakin mendekat, setelah melihat orang yang datang tersebut, Senyum Joong Ki pun mengembang .

“annyeong haseyo ulsanim”

“annyeong Joong Ki-ah”

Dokter itu tersenyum melihat keberadaan Joong Ki di tempat itu . Dokter Kang yang berbeda usia tak begitu jauh dengan Joong Ki itu telah menganggap Joong Ki sebagai adiknya sendiri .

“apakah kau sedang sibuk hari ini hyung ?”

“aniyo, hanya ada beberapa operasi dan aku baru saja menyelesaikan satu, jadi aku rasa sekarang aku tidak begitu sibuk”

Ucap Kang Gary sembari melihat jam yang ada di tangannya .

“oh, begitu, baiklah apa kah kau sekarang ada waktu untuk berbicara denganku?”

“arasseo, tentu saja, mana mungkin aku tidak memiliki waktu untuk dongsaeng kesayanganku”

“ah, kau bisa saja hyung”

“ah, bagaimana kalau kita sekarang berbicara di ruanganku saja”

“ah, baiklah, jeongmal gomawo hyung”

Mereka pun berjalan menuju ruangan Gary yang berada tidak begitu jauh dari tempat tadi mereka bertemu . Sebuah ruangan yang menghadap langsung ke taman . Adalah permintaan khusus Gary pada pihak rumah sakit agar membiarkan ruangannya di setting seperti itu . Hal itu karena pemandangan yang indah dapat melepaskan sejenak penat nya setelah bekerja seharian, dan membuat para pasien yang mengalami masalah khusus seperti Joong Ki, misalnya selain memperoleh pengobatan fisik juga memperoleh pengobatan batin berupa ketenangan fikiran saat melihat hijau nya rumput dan tumbuh pula bunga warna-warni di taman itu yang sangat menentramkan mata dan jiwa .
Memasuki ruangan itu membuat Joong Ki, kembali tersenyum sedikit sedih . Dimana di ruangan itu lah dulu ia biasa nya memperoleh perawatan dari dokter Kang selama waktu yang tidak bisa dibilang sebentar .

“sudah sangat lama kau tidak datang ke rumah sakit ini erm memasuki ruangan ini maksudku”

“ne, benar hyung”

Ucap Joong Ki sedikit menerawang .

“beberapa hari yang lalu, kenapa tiba-tiba kau datang ke rumah sakit ini ?”

“ne?”

“beberapa hari yang lalu saat kau datang dengan menggendong seorang gadis dan temanmu itu ... siapa namanya ?”

“Lee Kwang Soo hyung nama teman bahkan sahabatku itu adalah Lee Kwang Soo”

“ohiya Kwang Soo kau pernah menceritakannya beberapa kali bukan ?”

“ne, tapi dia belum sempat untuk bertemu denganmu sekalipun”

“ya, benar belum pernah aku melihat nya kecuali saat itu aku hanya pernah melihat fotonya sekali, ngomong-ngomong siapa gadis yang saat itu kau bawa ke rumah sakit ini ?”

“nde hyung ? oh, dia tetangga baru kami, tiba-tiba dia pingsan ketika dia berkunjung ke rumah kami”

“kau kenal dia?”

“aniyo aku hanya pernah bertemu sekali dengannya ketika ia berkunjung ke rumah kami saat itu ia baru saja memperkenalkan dirinya dan saat kami baru selesai berkenalan tiba-tiba ia pingsan”

“oh, begitu aku kira kau kenal baik dengan gadis itu apakah Joong Ki atau Kwang Soo mengenal yeoja itu dengan baik?”

“aniyo memangnya kenapa hyung? Kami benar-benar baru mengenalnya saat itu . Kecuali Jin Ki, sudah mengenalnya beberapa hari lalu, itu pun tidak berarti mereka saling mengenal baik saat ini”

“oh, begitu..”

“memangnya ada apa hyung ? mengapa kau terus bertanya tentang gadis itu ?”
“tidak, aku hanya bertanya saja Joong Ki-ah”

“kau belum menikah hyung ? atau kini kau sudah memiliki pacar ?”

Gary hanya tersenyum mendengar pertanyaan yang baru saja ditanyakan oleh Joong Ki .

“seperti yang kau lihat saat ini aku masih sendiri bukan ?”

“ah, terlihat dari wajahmu kau berbohong padaku hyung kau memang tidak pandai membohongiku dan orang-orang sejak dulu, masih sama, sama seperti dulu, apakah ada suster di rumah sakit ini yang menarik perhatianmu hyung?”

“yak jinja?? Aku memang tidak bisa membohongimu dan tidak pandai berbohong . Sejujurnya aku sudah memiliki kekasih dan akan segera menikah beberapa bulan lagi, bahkan kami sudah bertunangan minggu lalu, Joong Ki-ah, ais kau bahkan tidak datang di hari pertunanganku”

“cukhae hyung tapi, apa benar kau mengundangku? Aku tidak mendapat undangan darimu hyung”

“jeongmal? Tapi aku mengirimimu undangan dan sebuah buket bunga apa kau tidak menerimanya?”

“aigoo aku menerima buket bunga itu tapi, aku tidak tahu kalau undangan itu ada disitu, jeongmal mianhae hyung”

“bagaimana bisa? Ya sudah lupakan saja, sepertinya ada urusan penting hingga kau datang kemari?”

“sejujurnya da yang ingin aku bicarakan padamu”

“ne, aku sudah tahu, kau sudah mengatakannya tadi, tapi apa yang ingin kau bicarakan padaku joong ki-ah?”

“hyung, aku tidak ingin jadi pengecut aku ingin bisa melupakan semua nya aku ... ingin melawan rasa takutku akan kenangan menyedihkan itu . Mau kah kau menjadikan asistenmu?”

“ne? apa kau yakin ? dengan menjadi asistenku kau mungkin akan banyak melihat kasus-kasus yang tidak jauh berbeda darimu, apakah kau sudah siap?”

“ne, hyung aku sungguh siap saat ini”

~

Chae Won berjalan tanpa melepaskan senyum dari wajah nya . Ia terus melangkahkan kakinya dengan ceria menuju rumah Joong Ki, dengan buah-buahan yang ada di tangannya . Melihat rumah Joong Ki telah berada dalam jangkauannya ia mempercepat langkahnya seakan tidak bisa lagi berjumpa dengan si pemilik rumah bila ia tidak segera tiba di rumah itu . Ia terus berjalan dengan gembira saat akan tiba di rumah yang terlihat sangat asri itu .

“annyeong haseyo”

Ucap Chae Won sembari mengetuk pintu rumah Joong Ki . Dan menanti seseorang akan membukakan pintu untuknya .

“annyeong”

Pintu pun terbuka keluar Jin Ki untuk melihat siapa orang yang baru saja mengetuk pintu rumah nya .

“Chae Won noona?”

“ne, Jin Ki”

“ayo masuk noona”

“ne, terima kasih”

“kau sudah terlihat jauh lebih sehat noona”

“aku sudah jauh lebih baikan saat ini Jin Ki-ya”

“oh, arasseo, kapan kau pulang dari rumah sakit ?”

“kemarin pagi aku pulang dari rumah sakit Jin Ki-ya”

“kenapa kau tidak menghubungi kami?”

“ah, mianhae tapi, aku rasa hanya kan merepotkan bila aku memberitahu kalian”

“aigoo tentu kami tidak merasa direpotkan sama sekali noona”

“ah, terima kasih gomawo karena kalian telah berbaik hati membawaku ke rumah sakit hari itu tapi mengapa sepertinya rumah sakit itu bukan rumah sakit terdekat dari sini?”

“benar noona Joong Ki hyung yang membawamu ke rumah sakit itu seperti nya rumah sakit itu memberi pelayanan terbaik dari rumah sakit terdekat, aku rasa begitu”

Mendengar jawaban Jin Ki membuat Chae Won tersipu malu, membuat Jin Ki tersenyum ke arahnya .
“mengapa kau tersenyum seperti itu ?”

Goda Jin Ki pada Chae Won .

“aniyo”

Elak Chae Won . Elakan yang makin membuat Jin Ki semakin yakin akan perkiraannya .

“mengakulah noona..”

“ais kau ini”

~

Terdengar sebuah nada dering berbunyi dari saku Gary, melihat nama yang tertera yang ada di layar smartphonenya Gary tersenyum . Membuat Joong Ki dapat menebak siapa yang sedang menelepon Gary saat ini .

Terdengar orang di telpon itu mengucap salam pada Gary .

“yeoboseyo, aigoo tumben kau menelponku disaat jam kerja seperti ini chagiya?”

“nanti malam ? tentu aku waktu”

“baiklah aku akan menjemputmu tunggu aku ingat jangan berangkat tanpaku”

Terdengar sambungan telpon telah diputus . Gary hanya mampu tersenyum setelah mendapat telpon dari seseorang yang sepertinya adalah tunangannya .

“ais kalian bermesraan di depanku eoh ?”

Ucap Joong Ki pura-pura kesal karena merasa diacuhkan . Karena ketika Gary berbicara ditelpon tadi, dokter itu benar-benar melupakan kebaradaan Joong Ki, sedang kasmaran rupanya dokter satu itu sehingga nampaknya tadi, dunia serasa milik berdua, walau hanya berbicara pembicaraan yang singkat .

“ommoo, bermesraan katamu? Bukan kah kami hanya berbicara sebentar saja eoh?”

“ais baiklah hyung nampaknya itu tunangan yang tadi kau bicarakan apakah aku mengenalnya”

“Hhhaa, tebalanmu benar Joong Ki-ah aku tidak tahu, kau mengenalnya atau tidak”

“memang siapa namanya hyung nama gadis sial, yang mendapatkan hatimu itu”
“ais kau ini terus saja, meledek hyungmu yang tampan ini”

“ya, baiklah siapa nama gadis beruntung yang berhasil memiliki hati hyungku yang tampan ini ? sudah puas kau sekarang hyung ?”

Ucap Joong Ki, dengan nada kesal yang di buat-buat

“ais Hhhaa.. namanya adalah ... tunggu sebentar Joong Ki-ah ada pesan masuk”

“oh...”

“Joong Ki-ah sepertinya aku tidak bisa disini lebih lama, ada pasien yang harus segera ku tangani”

“ah, baiklah”

Gary pun berlalu dengan begitu terburu-buru .

Setelah Gary berlalu entah mengapa wajah Joong Ki terlihat sedikit muram .

“baiklah noona bila kau memilih pergi aku mungkin akan memilih jalan yang sama denganmu, pergi dengan caraku, bila kali ini aku sanggup bertahan mungkin kau akan melihatku lagi, namun bila aku tidak mampu menghilangkan trauma itu dan kembali terseret dalam dunia menyedihkan itu aku sudah siap, saat nanti apa bila kau memutuskan untuk kembali . Kau akan menemukan benar-benar Song Joong Ki yang berbeda . Song Joong Ki yang bahagia sangat bahagia karena hidup sebagai manusia normal, yang tidak memiliki kenangan buruk apapun karena Joong Ki yang dulu, sering kali trauma akan beberapa telah mengalahkan ketakutannya . Atau kau akan menemukan Joong Ki, yang sangat menyedihkan.....”

“atau bahkan, kau tidak akan pernah menemukan keberadaanku lagi, bukan hanya tidak bisa, menemukan senyumku seperti yang kutulis dalam surat itu...”

*To Be Continued~

0 komentar:

Posting Komentar